Bau sampah meresahkan warga dan pejalan kaki yang melintas di Flyover Ciputat, Tangerang Selatan. Di lokasi tersebut, terdapat tumpukan sampah yang dibiarkan menumpuk dan menunggu untuk diangkut.
Tampak sampah itu ditutupi terpal berwarna biru dan tak lagi tumpah ke badan jalan. Namun baunya masih menyengat dan mengganggu pejalan kaki serta pengendara yang melintas.
“Kalau ada angin, aduh nyengat banget baunya,” kata salah seorang pemilik warung makan, Ayu (47), saat ditemui pada Minggu (14/12).
Ayu mengatakan sampah itu sudah mulai menumpuk dan tak diangkut sejak pekan lalu. Sebelum ditutup terpal, bau sampah begitu menyengat bahkan sampai meluber ke badan jalan. Hal itu membuat warga risih.
“Sebelum ditutup terpal mah bau banget,” ucap dia.
Beruntung, kata Ayu, bau sampah tak berpengaruh pada dagangannya. Para pembeli masih tetap datang dan makan di warungnya tanpa risih terhadap bau sampah. Meski begitu, dia berharap pemerintah dapat segera mengangkut sampah yang menumpuk.
“Jangan dibiarin, nanti terus numpuk,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Budi Darma (53). Dia berharap pemerintah dapat segera mengangkut sampah yang menumpuk. Jangan sampai sampah tersebut berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat setempat.
“Jangan sampai yang dagang jadi nggak laku dagangannya,” kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengungkapkan penutupan sementara TPA Cipeucang membuat sampah tidak bisa dibuang ke lokasi tersebut. Penutupan ini sudah berlangsung selama sepekan.
Kini, Pemkot Tangerang Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus melakukan percepatan penanganan di TPA Cipeucang agar operasional dapat kembali berjalan normal. Ditargetkan, pengerjaannya akan selesai pada akhir Desember 2025.




