Momen Kepala Daerah Alumni UGM Cari Jalan Transformasi di Tengah Tekanan Fiskal

bisnis.com
1 hari lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Puluhan kepala daerah dan pejabat regional alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) berkumpul dalam Kagama Regional Leaders Forum (KRLF) 2025 yang digelar di Balai Senat UGM, Yogyakarta, Jumat (12/12/2025).

Forum tersebut menjadi ajang konsolidasi kepemimpinan daerah di tengah pengetatan fiskal serta meningkatnya kompleksitas tantangan pembangunan nasional.

Diselenggarakan oleh Pengurus Pusat (PP) Kagama, KRLF 2025 mengusung tema “Sinergi Pusat–Daerah: Inovasi, Kolaborasi, dan Kepemimpinan di Era Pengetatan Fiskal”. Forum tersebut diposisikan sebagai ruang refleksi sekaligus pertukaran praktik terbaik antarpemimpin daerah alumni UGM dalam mendorong transformasi daerah menuju Indonesia Emas 2045.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X membuka forum tersebut dengan menekankan pentingnya kepemimpinan yang membumi dan berpihak pada rakyat, terutama ketika banyak daerah menghadapi tekanan fiskal dan keterbatasan anggaran.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

“Kepemimpinan itu bukan sekadar kemampuan teknokratis, tapi soal keberpihakan. Berpihak pada rakyat, pada nilai-nilai kemanusiaan, dan itu semua bermula dari apa yang kita serap di kampus perjuangan ini,” ujar Sri Sultan, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (14/12/2025).

Sri Sultan menegaskan bahwa pemimpin daerah dituntut mampu menjawab tantangan fiskal dengan kebijaksanaan, inovasi, serta keberanian mengambil keputusan yang berpihak. Menurutnya, kepemimpinan tidak cukup hanya menjalankan kebijakan administratif, melainkan juga mendengar dan merespons denyut kebutuhan masyarakat.

Baca Juga

  • Profil Joko Widodo, Jebolan UGM jadi Ketua Satgas Bencana BRIN
  • Rektor UGM Tegaskan Ijazah Jokowi Asli: Kami Punya Bukti Otentik
  • Polisi Sita 723 Barang Bukti, Ada Dokumen UGM yang Nyatakan Ijazah Jokowi Asli

“Yang kita butuhkan hari ini adalah pemimpin yang mau dan mampu mendengar denyut rakyatnya, bukan hanya mengeksekusi angka-angka dari pusat,” lanjutnya.

Adapun, KRLF 2025 dihadiri lebih dari 30 kepala daerah, wakil kepala daerah, dan sekretaris daerah alumni UGM dari berbagai wilayah di Indonesia. 

Para pesertanya antara lain Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina, serta Sekretaris Daerah Halmahera Utara Erasmus Papilaya. Hadir pula Rektor UGM Prof. Ova Emilia dan Ketua Umum PP Kagama Basuki Hadimuljono.

Diskusi panel bertema “Transformasi Daerah Berbasis Nilai: Kepemimpinan, Inovasi, dan Pemberdayaan Rakyat”, para peserta memaparkan pengalaman dan strategi inovatif yang diterapkan di daerah masing-masing, mulai dari kebijakan fiskal adaptif hingga penguatan partisipasi masyarakat.

Program Mas JOS

Dalam salah satu sesi diskusi, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo memaparkan inovasi pengelolaan sampah berbasis rumah tangga melalui program Mas JOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah).

Menurut Hasto, persoalan lingkungan tidak dapat diselesaikan hanya melalui pendekatan teknis dan proyek jangka pendek, melainkan membutuhkan perubahan perilaku dan keterlibatan aktif warga.

“Kami di Jogja percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil di rumah. Melalui Mas JOS, kami ajak warga menjadi pelaku utama pengelolaan sampah, bukan sekadar penonton,” ujar Hasto.

Program Mas JOS menekankan pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui lima langkah utama, yakni memilah sampah sesuai jenis, membawa sampah anorganik ke bank sampah, mengolah sampah organik di rumah, mengurangi sisa makanan, serta menggunakan wadah berulang.

Pendekatan tersebut ditujukan untuk mengurangi volume sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus membangun kesadaran ekologis warga.

“Kami ingin pengelolaan sampah menjadi bagian dari gaya hidup warga Jogja. Bukan sekadar aturan, tapi kebiasaan baru yang membentuk peradaban kota,” tambah Hasto.

Selain diskusi panel, KRLF 2025 juga menggelar sesi focus group discussion (FGD) yang merumuskan blueprint Kepemimpinan UGM sebagai panduan nilai dan strategi transformasi daerah yang berkelanjutan. Forum ini sekaligus meluncurkan Kagama Regional Leaders Network, sebuah platform komunikasi dan kolaborasi antarkepala daerah alumni UGM lintas wilayah.

Ketua Umum PP Kagama Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa forum ini menjadi refleksi penting agar alumni UGM yang berada di pemerintahan daerah tidak kehilangan akar idealisme.

“Alumni UGM harus jadi penggerak perubahan yang tak kehilangan akar. Kita bukan sekadar administrator, tapi pembawa semangat kerakyatan dalam setiap kebijakan,” ujar Basuki.

KRLF 2025 ditutup dengan dialog lintas daerah, refleksi bersama, serta komitmen memperkuat kontribusi alumni UGM dalam membangun daerah sebagai fondasi transformasi nasional yang berkelanjutan, di tengah tantangan fiskal dan dinamika pembangunan ke depan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pererat Silaturahmi, Kapolres Depok Makan Bareng Dengan Wartawan
• 11 jam lalueranasional.com
thumb
Tantangan Kulit Tropis dan Polusi, YBK Hadir di Indonesia Beauty!
• 2 jam laluherstory.co.id
thumb
Terungkap Pahlawan Perebut Senjata Pelaku Serangan Maut Australia adalah Muslim, Namanya Ahmed
• 23 jam lalurepublika.co.id
thumb
Pemerintah Siapkan Cadangan Beras Tiga Kali Lipat dari Kebutuhan Daerah Terdampak Bencana
• 7 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
RI Kutuk Aksi Penembakan Massal di Pantai Bondi
• 12 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.