Temuan Kompor di Inggris Ubah Sejarah Panjang Manusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah temuan membuktikan bahwa otak manusia sudah berkembang jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Buktinya berasal dari temuan serpihan pirit atau emas palsu lebih dari 400 ribu tahun di Inggris.

"Kita spesies yang menggunakan api untuk membentuk dunia di sekitar kita. Kemampuan membuat api akan sangat penting bagi evolusi manusia," kata arkeolog dari British Museum, Rob Davis dikutip dari Live Science, Jumat (12/12/2025).

Dia menjelaskan membuat api adalah hal penting dalam evolusi manusia. Yakni untuk pengembangan otak yang lebih besar, mempertahankan kelompok sosial lebih besar dan meningkatkan kemampuan bahasa.

Temuan ini berasal dari penggalian situs arkeolog Barnham di Inggris yang dilakukan Davis dan rekan-rekannya pada 2013. Mereka menemukan perkakas batu, sedimen terbakar serta arang dari 400 ribu tahun lalu.

Di salah satu sudut situs, mereka menemukan sejumlah kapak tangan yang terbakar panas. Selain itu ada zona tanah liat memerah, karena pembakaran lokal berulang kali.

Davis menjelaskan manusia purba dipercaya pertama kali menggunakan api untuk memasak. Cara ini menjadi langkah penting dalam evolusi manusia untuk menambah variasi makanan, membuat makanan lebih mudah dicerna, dan menyediakan lebih banyak nutrisi untuk perkembangan otak.

Namun dalam temuannya di Barnham tak ditemukan bukti situs tersebut digunakan untuk memasak. Karena tulang-tulang hewan yang dipotong dan dibakar, yang disebut sebagai bukti kuat, tidak ada di sana.

Begitu juga tidak ada sisa kerangka para pembuat api. Namun dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature itu menyebut kemungkinan pembuat api adalah spesies Neanderthal.

"Kami berasumsi kebakaran di Barnham disebabkan Neanderthal awal," kata rekan penulis Chris Stringer.

Laporan itu juga mencatat pirit banyak ditemukan di tempat lain, namun tidak untuk Barnham. Artinya, ada yang membawa teknologi pembuatan api ke sana.