AUSTRALIA dilanda duka mendalam setelah serangan penembakan massal yang mematikan di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu (14/12). Insiden yang diklasifikasikan sebagai tindakan terorisme ini telah merenggut nyawa sedikitnya 16 orang dan melukai 40 orang lainnya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese segera memimpin respons nasional dengan mengadakan pertemuan Komite Keamanan Nasional di Canberra.
Menyusul pertemuan tersebut, Albanese menyampaikan kecaman keras dan pernyataan tegas yang menyentuh inti nilai-nilai Australia.
Kecaman Keras dari CanberraDalam konferensi pers, PM Albanese tidak ragu mengidentifikasi motif di balik serangan brutal tersebut.
“Ini adalah serangan yang ditargetkan pada warga Yahudi Australia,” kata Albanese, menyebut insiden tersebut sebagai terorisme.
Dengan nada yang penuh ketegasan, ia menekankan bahwa negara tidak akan membiarkan aksi kekerasan ini berakar.
“Tidak ada tempat untuk kebencian, kekerasan, dan terorisme ini di negara kita. Izinkan saya memperjelas, kita akan memberantasnya,” tegas Albanese.
Perdana Menteri juga mengirimkan pesan kuat kepada pelaku dan pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
“Australia tidak akan pernah tunduk pada perpecahan, kekerasan, atau kebencian,” tambahnya, menekankan bahwa persatuan dan toleransi akan tetap menjadi fondasi negara.
Laporan Situasi dan Tindak LanjutInsiden penembakan terjadi di salah satu lokasi paling ikonik di Sydney, Pantai Bondi, menyebabkan kepanikan besar.
Pihak kepolisian Australia mengonfirmasi bahwa setelah melumpuhkan pelaku, mereka menemukan dan berhasil mengeluarkan sebuah alat peledak dari salah satu mobil yang digunakan pelaku penembakan, menurut laporan media lokal ABC. Langkah ini mengindikasikan bahwa serangan mungkin telah direncanakan dengan tingkat kerusakan yang lebih besar.
Solidaritas GlobalTragedi ini segera memicu gelombang duka dan kecaman dari komunitas internasional. Para pemimpin dunia menggunakan platform media sosial untuk menyatakan solidaritas mereka dengan Pemerintah dan rakyat Australia.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan keterkejutannya melalui media sosial X, mengutuk serangan mematikan yang keji hari ini.
Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon mengungkapkan kesedihannya, mengatakan ia “terkejut dengan pemandangan yang menyedihkan di Bondi.”
Ia menambahkan, “Pikiran saya dan pikiran seluruh warga Selandia Baru bersama mereka yang terkena dampak.”
Kecaman serupa datang dari Asia Selatan. Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan bahwa ia sangat mengutuk serangan tersebut dan menyampaikan “Belasungkawa tulusnya kepada keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai.”
Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyampaikan “belasungkawa terdalamnya,” menegaskan bahwa Pakistan “Berdiri dalam solidaritas dengan rakyat dan Pemerintah Australia di masa sulit ini.”
Penyelidikan atas motif dan jaringan di balik serangan teror ini terus berlanjut, seiring Australia berkabung dan berjanji untuk menegakkan keadilan serta memerangi segala bentuk kebencian dan kekerasan. (Ant/Z-1)





