Harga Emas Dunia Menguat di Atas USD4.300

metrotvnews.com
17 jam lalu
Cover Berita

Chicago: Harga emas (XAU/USD) menarik beberapa pembeli ke sekitar USD4.315 selama awal perdagangan sesi Asia pada Senin, 15 Desember 2025. Logam mulia ini melanjutkan kenaikannya ke level tertinggi sejak 21 Oktober di tengah prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed) tahun depan.

Dikutip dari FXStreet, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed dan aliran safe-haven dapat mendukung harga emas. Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang sebelumnya tertunda untuk bulan Oktober akan menjadi sorotan pada hari Selasa.

Bank sentral AS minggu lalu mengumumkan pemangkasan suku bunga kuartal ketiga dan terakhir tahun ini, dengan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi kisaran target 3,50 hingga 3,75 persen. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini.
 

Baca Juga :

Saham Berjangka AS Bervariasi, Investor Waspadai Sektor Teknologi



(Ilustrasi. Foto: Unplash)

Ketidakpastian dorong kenaikan harga emas

Ketidakpastian dan sentimen risk-off dapat meningkatkan aliran safe-haven, menguntungkan harga logam kuning. Bloomberg melaporkan pada hari Minggu bahwa penembakan massal di Bondi Beach di kota Sydney, Australia, telah menewaskan setidaknya 16 orang dan melukai 40.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan dalam konferensi pers pada awal hari Senin bahwa penembakan tersebut adalah "serangan yang ditargetkan" pada komunitas Yahudi. Dia sebelumnya menggambarkan insiden tersebut sebagai "tindakan antisemitisme jahat, terorisme yang telah menyerang jantung bangsa kita."

Sementara itu, Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan bahwa dia "merasa bahwa langkah yang lebih bijaksana adalah menunggu lebih banyak informasi" sebelum memangkas suku bunga lagi setelah penutupan pemerintah menunda beberapa laporan ekonomi utama pada bulan Oktober dan November.

Selain itu, Presiden The Fed Cleveland, Beth Hammack, menyatakan bahwa bank sentral harus mempertahankan suku bunga cukup tinggi untuk terus memberikan tekanan ke bawah pada inflasi.

Para pedagang akan mengambil lebih banyak petunjuk dari pernyataan Gubernur The Fed, Stephen Miran, dan Presiden The Fed New York, John Williams nanti di hari ini. Pernyataan hawkish dari para pejabat The Fed dapat mengangkat Dolar AS (USD) dan menyeret harga komoditas berdenominasi USD lebih rendah. 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
• 7 jam lalusuara.com
thumb
Hasil Liga Inggris, Klasemen, dan Top Skor: Manchester City dan Aston Villa Terus Tekan Arsenal, Haaland Menjauh
• 19 jam laluharianfajar
thumb
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
• 14 jam lalusuara.com
thumb
Pelatih Minta Pemain Timnas Putri Indonesia Alihkan Fokus Raih Medali Perunggu
• 19 jam lalumedcom.id
thumb
Anggota DPR: Perkap 10/2025 Konstitusional dan Tak Bertentangan Putusan MK
• 20 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.