FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktivis 98, Faizal Assegaf, ikut merespons lambannya respons negara dalam menyikapi bencana banjir dan longsor di Sumatra yang hingga kini belum ditetapkan sebagai bencana nasional.
Ia menganggap, seruan Anies Baswedan seharusnya menjadi alarm keras bagi pemerintah untuk bertindak cepat.
Dikatakan Faizal, jika merujuk pada desakan Anies, negara semestinya mengambil langkah super cepat demi memastikan keselamatan rakyat di wilayah terdampak.
Namun, ia justru melihat adanya kegagalan Presiden dan DPR dalam menggerakkan potensi serta sumber daya yang tersedia.
“Bila merujuk pada seruan pak Anies Baswedan, perlu tindakan super cepat. Tapi terkesan Presiden dan DPR gagal menggerakkan potensi yang tersedia,” kata Faizal di X @faizalassegaf (15/12/2025).
Ia menuturkan, lambannya pengambilan keputusan bukan hanya berdampak pada penanganan bencana, tetapi juga berpotensi menimbulkan persoalan yang lebih serius bagi tata kelola negara.
Baginya, isu bencana yang dibiarkan berlarut-larut dapat menggerus legitimasi kekuasaan.
“Walhasil, lambannya membuat keputusan, semakin menggelinding isu bencana mengancam legitimasi kekuasaan. Hasilnya, bukan solusi tapi berujung petaka serius dalam bernegara,” tegasnya.
Meski demikian, Faizal mengingatkan agar situasi bencana tidak dijadikan arena saling menyalahkan antar elite politik. Ia menilai, sikap tersebut justru tidak pantas di tengah penderitaan rakyat.
“Tapi hal itu harus dihindari! Tak elok bencana alam menjadi arena saling tuding dan menyalahkan,” Faizal menegaskan.
Faizal menekankan bahwa penanganan bencana harus diletakkan dalam kerangka kemanusiaan dan tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa.
Ia menyerukan agar semua pihak bersatu demi keselamatan masyarakat.
“Semua elemen bangsa harus berdiri dalam satu kesadaran kolektif atas panggilan nurani dan kemanusiaan,” ucapnya.
Lebih jauh, Faizal menyebut kunci penyelesaian persoalan ini berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
Ia meminta kepala negara mengambil peran sentral dengan merangkul seluruh kekuatan politik dan elemen rakyat.
“Solusi ada di meja Presiden Prabowo. Rangkul seluruh elite bangsa, satukan elemen rakyat agar negara hadir dalam kekuatan dan solidaritas nasional,” tandasnya.
Faizal bilang, bencana bukan sekadar persoalan daerah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa.
“Bencana adalah tanggung jawab bersama!,” kuncinya.
(Muhsin/fajar)




