Antisipasi Nataru: Malang Perkuat Kendali Inflasi

tvrinews.com
4 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Arief Masbuchin

TVRINews – Malang, Jawa Timur

TPID Kabupaten Malang Gelar Pertemuan Tingkat Tinggi, Tekanan Harga Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru Meningkat Drastis.

Pemerintah Kabupaten Malang mengambil langkah cepat untuk membendung lonjakan harga komoditas menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2026). 

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Malang mengadakan High Level Meeting (HLM) sebagai strategi kunci untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat.

Pertemuan penting ini dipimpin oleh Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, dan dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, serta seluruh pemangku kepentingan TPID.

Tekanan Harga Mulai Menguat

Dalam arahannya, Wakil Bupati Lathifah Shohib menyoroti indikator kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang signifikan. Berdasarkan data yang dipaparkan, IPH meningkat 0,12 poin dari 0,40 di pekan ketiga November menjadi 0,52 di pekan keempat bulan yang sama. Lonjakan tajam kembali terjadi di pekan pertama Desember, melonjak 1,78 poin menjadi 2,30.

“Kenaikan IPH ini bukan sekadar angka statistik, tetapi juga sebagai refleksi meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang libur panjang,” ujar Ibu Nyai Lathifah, sapaan akrabnya, seperti dikutip  senin 15 Desember 2025.

Beliau menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah memastikan pasokan bahan pokok tetap terjaga, sekaligus menjaga harga berada dalam batas kewajaran.

Meskipun proyeksi neraca pangan Kabupaten Malang untuk tahun 2025 relatif aman termasuk ketersediaan daging ayam, telur, bawang merah, cabai, beras, dan minyak goreng Wakil Bupati menekankan perlunya peningkatan kesiapan struktural.

“Kita harus bekerja lebih cepat, lebih kompak, dan lebih presisi. Setiap potensi gejolak harga harus segera terdeteksi dan ditangani bersama. Saya ingin distribusi kita benar-benar lancar tanpa hambatan, terutama di jalur yang rawan longsor dan banjir,” tegasnya.

Fokus Pengawasan dan Komunikasi Publik

Wakil Bupati Lathifah juga menginstruksikan penguatan pengawasan terhadap jalur distribusi. Ia berharap jajaran Polres Malang, Kodim 0818/Malang-Batu, dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang dapat memperkuat pengamanan distribusi dan secara proaktif mencegah adanya penimbunan barang.

“Dan jangan lupa, publikasi harga harus harian, jelas, dan transparan agar masyarakat tidak terjebak isu yang tidak berdasar,” imbuhnya.

Dinamika Global dan Cuaca Mendorong Inflasi

Dari sisi moneter, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dedy Prasetyo, memaparkan adanya kecenderungan inflasi yang meningkat di akhir tahun. Dedy menjelaskan, “Di akhir tahun inflasi Malang Raya kemungkinan berada di atas bulan-bulan sebelumnya.”
Data Bank Indonesia (BI) Malang mencatat tiga komoditas utama yang memberikan tekanan paling menonjol:

•    Emas Perhiasan, dipicu oleh dinamika harga global.
•    Tomat dan Cabai Merah, disebabkan oleh siklus produksi dan dampak cuaca ekstrem.

Perkembangan harga hingga 9 November 2025 juga menunjukkan tekanan pada cabai rawit, daging ayam ras, dan daging sapi. Fenomena ini diperparah dengan kenaikan harga bawang merah, telur ayam ras, beras, dan minyak goreng di hampir seluruh wilayah Malang Raya. 

Dedy menjelaskan bahwa tekanan pada komoditas hortikultura ini "bukan fenomena lokal semata," melainkan terkait langsung dengan gangguan produksi akibat curah hujan yang tinggi secara nasional.

Inflasi Kota Malang, sebagai kota acuan terdekat bagi Kabupaten Malang, tercatat sebesar 2,71% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 0,16% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada November 2025. Tomat, cabai merah, dan emas perhiasan merupakan pendorong utama, sementara pasokan beras, daging ayam ras, dan telur yang terjaga justru berhasil menahan laju inflasi.

Antisipasi Risiko dan Strategi 4K

Secara historis, Bank Indonesia menyoroti pola menjelang Nataru di mana komoditas seperti telur ayam ras, bawang merah, tomat, cabai rawit, serta angkutan udara, selalu menjadi sumber tekanan inflasi. Dedy mengingatkan bahwa tahun ini terdapat tambahan risiko dari ketidakpastian global yang dapat memengaruhi harga emas perhiasan.

Meskipun demikian, BI menilai inflasi tahun 2025 secara keseluruhan masih akan berada dalam rentang sasaran nasional, didukung oleh stabilitas cuaca, Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), serta harga energi global yang tidak bergejolak.

Sebagai penutup, Dedy Prasetyo menekankan pentingnya kewaspadaan tinggi dan implementasi strategi 4K—Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif—yang harus dijalankan lebih disiplin. Ia juga menambahkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2025 berpotensi mendorong kenaikan permintaan pangan, sehingga “perencanaan pasokan tidak boleh biasa-biasa saja, harus lebih presisi,” tutupnya.

Editor: Redaksi TVRINews


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Stuttgart cukur Werder Bremen 4-0
• 12 jam laluantaranews.com
thumb
Padang Pariaman Siapkan Lahan 1,7 Ha untuk Pembangunan Huntara
• 1 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Pengamat: Jangan Indra Sjafri Melulu, Banyak Pelatih Potensial dan Fresh untuk Tangani Timnas Indonesia
• 2 jam lalubola.com
thumb
Bungkam Genoa, Inter Kudeta Milan dari Puncak Klasemen
• 15 jam lalumedcom.id
thumb
Kakorlantas Pimpin Apel Terpadu, Pastikan Negara Hadir Beri Rasa Aman Saat Nataru
• 5 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.