Pencapaian Kerja Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP 2025, Revitalisasi Tambak Sepanjang Pantura hingga Integrated Shrimp Farming Sumba Timur

disway.id
13 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, DISWAY.ID - Tahun 2025 menjadi pencapain positif bagi Kementerian Perikanan dan Kelautan khususnya Ditjen Perikanan Budi Daya.

Berbagai program dan pencapaian yang telah berhasil dicatatkan oleh Ditjen Perikanan Budi Daya KKP, mulai dari budi daya ikan hingga rupput laut serta realisasi kebijakan KKP Blue Economic.

Pencapaian budi daya ikan sepanjang 2025 hingga triwulan II mencapai 5.02 juta ton dengan target 5.17 juta ton dan persentasi pencapaian 96.95 persen.

Adapun pencapaian produksi rumput laut sepanjang 2025 hingga triwulan III terealisasi 8.2 juta ton atau 94.97 persen dari terget 8.63 juta ton.

BACA JUGA:Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil di PA Bandung, Warganet Beri Dukungan: Semangat Ya Bu!

BACA JUGA:Atalia Gugat Cerai Ridwan Kamil di PA Bandung, Sidang Perdana 17 Desember 2025

Sedangkan untuk nilau PNPB dan Blue Economic dari terget Rp50.589.862.000 berhasil melebihi target dengan nilai realisasi Rp198.087.162.006 atau 391.55 persen.

TB Haeru Rahayu selaku Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya menyampaikan selain pencapaian ini, pihaknya terus mengembangkan budi daya dengan melibatkan masyarakat sesuai dengan program kerja Blue Economic dari KKP.

Haeru menjelaskan bahwa kedepannya terdapat tantangan pemenuhan protein global yang akan tumbuh hingga 30 persen.

Untuk menghadapi tantangan ini, pihak KKP mencanangkan 5 kebijakan Blue Economic yang dijalankan:

  1. Memperluas kawasan konservasi laut
  2. Penangkapan ikan terukur berbasis kuota
  3. Pengembangan budi daya di laut dan pesisir darat yang berkelanjutan
  4. Pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
  5. Pembersiham sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan

BACA JUGA:CEK! 34 Kode Redeem FF Hari Ini 15 Desember 2025 dari Garena, Koleksi Hadiah Gratis untuk Pemain

BACA JUGA:Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumatera Barat, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik

“Dalam program ini terdapat 5 komoditas prioritas yang akan terus dikembangkan oleh KKP, di antaranya udang, rumput laut, tilapia, kepiting dan lobster dengan berbegai model pengembangan," papar Haeru.

Salah satu program yang telah dikembangkan oleh KKP adalah budi daya ikan nila salin atau BINS yang berada di Kawarang.

Dengan pagu anggran mencapai Rp400 miliar, BINS yang telah dipersiapkan pada April-Agustus 2025 ini diharapkan akan mulai beroperasional pada Juni 2026 mendatang.

  • 1
  • 2
  • »

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
3.274 Sekolah Rusak akibat Banjir dan Longsor di Sumatera
• 7 jam lalukompas.com
thumb
Papua: Tokoh Agama Ajak Jaga Kedamaian Akhir Tahun
• 18 jam lalutvrinews.com
thumb
Durian RI Akhirnya Tembus Pasar China, Potensi Devisa Capai Rp 12,8 T
• 14 menit lalukumparan.com
thumb
Bencana Banjir Bandang di Sumatra, Pakar UGM Soroti Dampak Pembangunan Ekstraktif
• 23 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Benakribo, Aryo Pamungkas, dan Nury Zhafira Akan Ramaikan SRIBUFEST 2025
• 4 jam lalumediaapakabar.com
Berhasil disimpan.