Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyampaikan bahwa Indeks Aktualisasi Pancasila (IAP) naik pada tahun 2025, yang mencerminkan bahwa internalisasi nilai Pancasila semakin menguat.
Menurut dia, IAP pada tahun 2022 memiliki nilai 72,93 poin, sedangkan pada tahun 2025 ini meningkat signifikan dengan nilai 77,73 poin. Dari angka itu, dia menilai Pancasila saat ini semakin diterapkan dalam kehidupan sosial dan bernegara.
"Pengukuran ini penting agar pembinaan ideologi tidak berjalan tanpa arah. Kita ingin memastikan ada kemajuan yang terukur,” kata Yudian dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2025 di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan bahwa sepanjang 2025, BPIP menggerakkan lebih dari 103 entitas dan 18.275 Relawan Kebajikan Pancasila di berbagai daerah untuk menjadi penggerak nilai gotong royong, kemanusiaan, dan persatuan di tingkat akar rumput.
Upaya meningkatkan literasi Pancasila, kata dia, juga diperluas melalui Jurnal Pancasila yang diakses ratusan ribu pembaca dari berbagai negara, serta penguatan komunikasi publik lewat ribuan konten media sosial dengan jutaan interaksi.
BPIP, kata dia, juga menghadirkan Serambi Pancasila bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai ruang pembelajaran sejarah lahirnya Pancasila berbasis arsip autentik.
Hingga 2025, dia mengatakan BPIP telah memberikan apresiasi kepada 353 Ikon Prestasi Pancasila dan 28 Insan Pancasila yang dinilai konsisten menghadirkan keteladanan nilai Pancasila di tengah masyarakat
Menurut dia, tahun 2025 menjadi penanda penting bagi BPIP, setelah dua dekade kekosongan pembinaan ideologi Pancasila, pascareformasi. Pancasila, kata dia, harus hidup dalam kebijakan, pendidikan, dan tindakan nyata masyarakat.
"Kerja BPIP adalah memastikan nilai-nilai Pancasila benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” katanya.
Baca juga: BPIP ungkap penguatan Pancasila kian terukur berdasarkan capaian 2025
Baca juga: Baleg DPR sepakat BPIP akan bina naturalisasi calon WNI dalam RUU BPIP
Menurut dia, IAP pada tahun 2022 memiliki nilai 72,93 poin, sedangkan pada tahun 2025 ini meningkat signifikan dengan nilai 77,73 poin. Dari angka itu, dia menilai Pancasila saat ini semakin diterapkan dalam kehidupan sosial dan bernegara.
"Pengukuran ini penting agar pembinaan ideologi tidak berjalan tanpa arah. Kita ingin memastikan ada kemajuan yang terukur,” kata Yudian dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2025 di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan bahwa sepanjang 2025, BPIP menggerakkan lebih dari 103 entitas dan 18.275 Relawan Kebajikan Pancasila di berbagai daerah untuk menjadi penggerak nilai gotong royong, kemanusiaan, dan persatuan di tingkat akar rumput.
Upaya meningkatkan literasi Pancasila, kata dia, juga diperluas melalui Jurnal Pancasila yang diakses ratusan ribu pembaca dari berbagai negara, serta penguatan komunikasi publik lewat ribuan konten media sosial dengan jutaan interaksi.
BPIP, kata dia, juga menghadirkan Serambi Pancasila bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai ruang pembelajaran sejarah lahirnya Pancasila berbasis arsip autentik.
Hingga 2025, dia mengatakan BPIP telah memberikan apresiasi kepada 353 Ikon Prestasi Pancasila dan 28 Insan Pancasila yang dinilai konsisten menghadirkan keteladanan nilai Pancasila di tengah masyarakat
Menurut dia, tahun 2025 menjadi penanda penting bagi BPIP, setelah dua dekade kekosongan pembinaan ideologi Pancasila, pascareformasi. Pancasila, kata dia, harus hidup dalam kebijakan, pendidikan, dan tindakan nyata masyarakat.
"Kerja BPIP adalah memastikan nilai-nilai Pancasila benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” katanya.
Baca juga: BPIP ungkap penguatan Pancasila kian terukur berdasarkan capaian 2025
Baca juga: Baleg DPR sepakat BPIP akan bina naturalisasi calon WNI dalam RUU BPIP




