CEO Vinfast Asia, Pham Sanh Chau, berharap dengan kehadiran pabrik di Subang dapat memperkuat ekosistem kendaraan elektrifikasi di Indonesia, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
"Misi kami adalah untuk memperkuat kelebihan kompetitif VinFast, mencapai tingkat lokalisasi kendaraan, dan menciptakan ribuan pekerjaan berkualitas tinggi bagi pekerja lokal. Kami ingin berkontribusi untuk target pertumbuhan ekonomi Indonesia 8%," ujar Chau pada Senin (15/12/2025) di sela-sela peresmian pabrik.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menjelaskan untuk pembangunan fase 1 ini menggunakan 10 hektar, dari 171 hektar yang disiapkan, dengan lama pembangunan selama 17 bulan. Pabrik ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 900 orang dan kapasitas produksi yang tersedia hingga 50.000 per tahun, dengan total investasi mencapai USD300 juta. Baca Juga:
Terekam! Nissan Uji Coba Juke EV di Eropa
"Kalau produksinya akan level di berapa, tentu akan menyesuaikan kebutuhan pasar," beber pria yang akrab disapa Kerri.
Di awal-awal ini, pabrik VinFast di Subang bakal memproduksi VF3, VF5, VF6, VF7, dan 1 model MPV yang bakal diperkenalkan di masa depan. "MPV akan kita kembangkan karena kita menyadari potensi MPV sangat besar di Indonesia," lanjut Kerri
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menambahkan VinFast merupakan salah satu penyumbang investasi terbesar dari Vietnam untuk Indonesia.
"Pemerintah mengapresiasi rencana tambahan investasi VinFast sekitar USD1 miliar, kapasitas dinaikan dari 50.000 unit per tahun menjadi 350.000 unit per tahun," beber Airlangga di kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)





