FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah akan memberikan perhatian serius terhadap korban bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Salah satunya adalah membangun 2.000 rumah yang akan disiapkan bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menuturkan saat ini pihaknya juga segera membentuk badan atau satgas untuk rehabilitasi dan rekonstruksi untuk membangun hunian sementara dan hunian tetap.
Bahkan, dalam pekan ini pemerintah disebut sudah akan mulai membangun 2.000 rumah untuk korban bencana.
“Kemungkinan rumah ini bisa langsung aja jadi rumah tetap, ya. Jadi, semua unsur juga nanti bekerja sama. Jangan ada alasan cari lahan dan sebagainya, pakai lahan milik negara yang ada,” tutur Prabowo dalam Sidang Kabinet Merah Putih, di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (15/12).
Terkait penanganan bencana, Prabowo mengaku dihubungi oleh banyak kepala negara lain yang menawarkan bantuan untuk membantu bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera.
Walau begitu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia masih mampu mengatasi sendiri. Hal itu dikatakan
“Sehingga saya ditelepon banyak pimpinan kepala negara ingin kirim bantuan, saya bilang terima kasih, konsen Anda, kami mampu. Indonesia mampu mengatasi ini, ya,” ucap Prabowo.
Prabowo lalu menyindir bahwa banyak pihak yang meminta agar bencana banjir bandang ini ditetapkan dengan status Bencana Nasional.
Namun, pemerintah sekali lagi enggan menetapkan status tersebut karena menilai tanpa status itu, bencana sudah ditangani secara besar-besaran.
“Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan, ini tiga provinsi dari 38 provinsi. Jadi, situasi terkendali. Saya monitor terus,” kata dia. (fajar)
