Muara Enim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung guna mengantisipasi korban jiwa.
Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq Putra, di Muara Enim, Senin, mengatakan bahwa penetapan status dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Muara Enim Nomor 679/KPTS/2025 tentang status keadaan darurat bencana hidrometeorologi basah.
Dia mengatakan, berdasarkan peringatan dini dari BMKG Sumatera Selatan memprediksi bahwa potensi banjir di Kabupaten Muara Enim masuk kategori menengah selama periode Oktober-Desember 2025.
Berdasarkan pertimbangan tersebut penetapan status siaga darurat bencana perlu dilakukan sebagai upaya penanggulangan bencana sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.
"Status siaga darurat bencana ini berlaku hingga 31 Desember 2025," katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang tetapkan siaga darurat bencana hidrometeorologi
Dalam penetapan status tersebut pihaknya menyiagakan sebanyak 88 personel dari BPBD Muara Enim guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.
"Personel yang disiagakan ini belum termasuk tambahan dari TNI/Polri yang tergabung dalam tim satgas banjir dan tanah longsor," ujarnya.
Selain personel, kata dia, pihaknya juga menyiapkan peralatan penanggulangan bencana alam meliputi tiga unit perahu karet, satu unit mesin apung, dua unit mobil tangki, dua unit tenda pengungsian, peralatan water rescue, jungle rescue, dan vertical rescue.
Peralatan ini dapat diperkuat dan ditambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan situasi di lapangan jika terjadi bencana alam di wilayah setempat.
Baca juga: Pemkot Lhokseumawe tetapkan status siaga bencana
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana alam supaya tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq Putra, di Muara Enim, Senin, mengatakan bahwa penetapan status dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Muara Enim Nomor 679/KPTS/2025 tentang status keadaan darurat bencana hidrometeorologi basah.
Dia mengatakan, berdasarkan peringatan dini dari BMKG Sumatera Selatan memprediksi bahwa potensi banjir di Kabupaten Muara Enim masuk kategori menengah selama periode Oktober-Desember 2025.
Berdasarkan pertimbangan tersebut penetapan status siaga darurat bencana perlu dilakukan sebagai upaya penanggulangan bencana sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.
"Status siaga darurat bencana ini berlaku hingga 31 Desember 2025," katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang tetapkan siaga darurat bencana hidrometeorologi
Dalam penetapan status tersebut pihaknya menyiagakan sebanyak 88 personel dari BPBD Muara Enim guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.
"Personel yang disiagakan ini belum termasuk tambahan dari TNI/Polri yang tergabung dalam tim satgas banjir dan tanah longsor," ujarnya.
Selain personel, kata dia, pihaknya juga menyiapkan peralatan penanggulangan bencana alam meliputi tiga unit perahu karet, satu unit mesin apung, dua unit mobil tangki, dua unit tenda pengungsian, peralatan water rescue, jungle rescue, dan vertical rescue.
Peralatan ini dapat diperkuat dan ditambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan situasi di lapangan jika terjadi bencana alam di wilayah setempat.
Baca juga: Pemkot Lhokseumawe tetapkan status siaga bencana
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana alam supaya tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
