Pamekasan (beritajatim.com) – Universitas Islam Negeri (UIN) Madura, kembali menambah 2 (dua) guru besar alias profesor dari dua bidang berbeda pada akhir 2025. Sekaligus menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas akademik di Perguruan Tinggi yang beralamat di Jl Raya Panglegur KM 4 Tlanakan, Pamekasan.
Kedua guru besar tersebut masing-masing Prof Dr KH Achmad Muhlis sebagai Guru Besar Bidang Sosiologi Pendidikan Islam, serta Prof Dr H Mohamad Ali Al-Humaidy sebagai Guru Besar Bidang Sosiologi Politik Islam.
Keduanya dikukuhkan secara langsung melalui penyerahan Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) Guru Besar Rumpun Ilmu Agama Periode 2 Tahun 2025 di Hall Room Grand Serpong Hotel, Kota Tangerang, Banten, Senin (15/12/2025) siang.
Dengan tambahan dua guru besar tersebut, saat ini Perguruan Tinggi yang mengusung konsep Asta Helix Taneyan Lanjhang sudah memiliki sebanyak 17 guru besar dari beragam bidang. Sebelumnya terdapat 15 guru besar khususnya setelah Prof Dr H Atiqullah dikukuhkan sebagai guru besar pada awal 2025 lalu.
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Nasaruddin Umar menyampaikan beberapa pesan saat memberikan sambutan di hadapan 116 peserta penyerahan KMA GB Rumpun Ilmu Agama Periode 2 Tahun 2025, agar memiliki kemampuan tentang Al-Qur’an, bukan hanya sebagai kitabullah, tetapi juga sebagai Kalamullah.
“Ilmu itu cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang (ahli) maksiat, dan Guru besar dituntut harus menjadi mursyid, dicontoh sebagai teladan yang baik.” kata Achmad Muhlis, menyampaikan pesan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.
Selain itu, sebagai guru besar tentunya juga otomatis memiliki tugas dan tanggungjawab besar, khususnya dalam meningkatkan kapasitas keilmuan sesuai bidang keahlian. “Pendekatan metodologis bukan hanya sekedar usuli, tetapi khadori, karena itu awali dengan takziyah baru ta’lim,” pungkasnya.
Untuk diketahui, terdapat l 5 (lima) dosen UIN Madura yang melaksanakan proses penilaian kenaikan jabatan fungsional jenjang guru besar dalam rumpun ilmu agama periode 2 tahun 2025. Hanya saja dari jumlah tersebut, baru dua dosen yang dinyatakan lolos penilaian sebagai guru besar alias profesor.
Kedua dosen yang dinyatakan lolos sebagai profesor berdasar Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Nomor B-644/DJ.I/Dt.I.III/HM.01/12/2025 tertanggal 11 Desember 2025. Masing-masing Achmad Muhlis (Ketua Senat UIN Madura) dan Mohamad Ali Al-Humaidy (Wakil Rektor IiI UIN Madura). [pin/ted]

