Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Pemerintah menyatakan Indonesia siap mengumumkan status swasembada pangan setelah produksi beras nasional menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang 2025.
Kesiapan tersebut disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat memberikan laporan kepada Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin, 15 Desember 2025.
Lebih lanjut, Menteri Amran melaporkan, produksi beras nasional mengalami kenaikan sebesar 4,17 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Peningkatan produksi ini memperkuat ketahanan pangan nasional dan mempercepat target swasembada yang sebelumnya direncanakan dalam beberapa tahun ke depan.
"Insya Allah dalam dua minggu ke depan kita bisa mengumumkan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada pangan, efektif mulai 1 Januari 2026," ujar Amran, dikutip dari Tayangan Live YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 15 Desember 2025.
Seiring peningkatan produksi, stok beras nasional juga berada pada level tertinggi sepanjang sejarah. Hingga akhir 2025, cadangan beras pemerintah diproyeksikan mencapai 3,7 juta ton, melampaui capaian tertinggi sebelumnya pada 1984 yang berada di angka 3 juta ton, meski jumlah penduduk saat itu jauh lebih sedikit.
Kemudian Menteri Amran menambahkan, capaian tersebut turut berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat sebesar 124,36, melampaui target 110 dan menjadi yang tertinggi dalam sejarah. Khusus komoditas padi, total peningkatan pendapatan petani mencapai sekitar Rp120 triliun.
Di sisi ekspor, kinerja sektor pertanian juga menunjukkan tren positif. Hingga Agustus 2025, ekspor pertanian meningkat 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan diperkirakan tumbuh 33–35 persen hingga akhir tahun.
Pemerintah memastikan ketersediaan beras tetap terjaga, termasuk untuk kebutuhan bantuan bencana. Sekitar 44 ribu ton beras telah disalurkan ke daerah terdampak bencana, dengan cadangan yang disiapkan mencapai tiga kali lipat dari kebutuhan.
Editor: Redaktur TVRINews
