Jakarta, VIVA – Kemacetan kerap menjadi momok bagi pengguna kendaraan, termasuk pemilik mobil listrik yang mulai bertambah di kota-kota besar Indonesia. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah seberapa besar pengurangan daya atau baterai mobil listrik saat terjebak macet dalam waktu lama.
Berbeda dengan mobil bermesin pembakaran internal, mobil listrik tidak mengonsumsi energi besar saat kendaraan berhenti total. Dalam kondisi macet stop and go, konsumsi daya utama berasal dari sistem pendukung seperti AC, sistem hiburan, lampu, dan komputer kendaraan.
Berdasarkan informasi dari Slashgear, dilansir VIVA Otomotif Selasa 16 Desember 2025, pengurangan daya mobil listrik saat macet umumnya berkisar 1 hingga 5 persen per jam.
Angka ini bisa sedikit lebih tinggi atau lebih rendah tergantung kapasitas baterai, efisiensi sistem kelistrikan, serta pengaturan fitur kenyamanan di dalam kabin.
Penggunaan pendingin udara menjadi faktor paling dominan dalam menyedot energi saat mobil tidak bergerak. Jika AC disetel pada suhu rendah dengan kipas tinggi, konsumsi daya bisa bertambah hingga mendekati 5 persen per jam, terutama pada mobil listrik dengan baterai berkapasitas kecil.
Selain AC, sistem infotainment, pengisian daya gawai, serta lampu eksterior juga berkontribusi pada penurunan baterai. Namun secara umum, beban listrik tersebut relatif kecil dan tidak signifikan dibandingkan konsumsi energi saat mobil melaju pada kecepatan tinggi.
Sebagai perbandingan, mobil listrik justru lebih efisien saat macet dibandingkan mobil konvensional. Mobil berbahan bakar bensin atau diesel tetap mengonsumsi bahan bakar saat mesin hidup, sedangkan motor listrik hanya menarik daya sesuai kebutuhan aktual.
Teknologi regenerative braking juga membantu menjaga efisiensi saat kondisi stop and go. Setiap kali pengemudi melepas pedal akselerator atau melakukan pengereman, sebagian energi kinetik dikembalikan ke baterai, meski jumlahnya terbatas dalam kecepatan rendah.
Dengan demikian, pengurangan daya mobil listrik saat terjebak macet relatif kecil dan masih tergolong aman untuk penggunaan harian. Selama perencanaan pengisian daya dilakukan dengan baik, kemacetan tidak menjadi ancaman serius bagi daya jelajah mobil listrik.




