Usai Kerusuhan Matel, Lapak Kios Kalibata Masih Sepi

kumparan.com
7 jam lalu
Cover Berita

Kericuhan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12) berdampak langsung pada aktivitas ekonomi warga. Sejumlah kios pedagang hangus terbakar, membuat roda usaha kecil terhenti dan meninggalkan kerugian material yang tak sedikit.

Pantauan kumparan di lokasi, Selasa (16/12) sekitar pukul 11.50 WIB, menunjukkan area terdampak pembakaran masih dijaga ketat warga setempat dan kepolisian. Hingga pukul 12.30 WIB. Sedikitnya lima warga terlihat berjibaku mengamankan dan sedikit membersihkan lokasi dari puing-puing.

Kondisi kios-kios pedagang tampak rusak parah. Lebih dari enam kios terpantau terbakar, dengan tingkat kerusakan bervariasi. Sejumlah bangunan terlihat menghitam dan lapuk dimakan api, hanya menyisakan puing dan rangka besi.

Pada beberapa kios lain, sekitar 50-70 persen bangunan terbakar, dengan kaca-kaca etalase pecah berserakan dan peralatan dagang rusak berat. Proses pembersihan puing-puing kios juga mulai dilakukan di lokasi.

Bekas kebakaran terlihat jelas dari lantai kios yang berjelaga, gerobak dagang yang hangus, serta tembok kios yang berlubang. Aktivitas jual beli di kawasan tersebut terhenti, menyisakan suasana sepi di area yang sebelumnya ramai oleh pedagang.

Salah satu pedagang di sekitar lokasi, Ria, mengatakan lapaknya tidak mengalami kerusakan separah kios yang terbakar karena berbentuk tenda.

"Saya kan tenda (lapaknya), jadi enggak separah kios kebakar," ucap Ria ketika ditemui kumparan di lapaknya.

Ria sudah lebih dari empat tahun berjualan di kawasan tersebut, dia mengaku berada tepat di lokasi saat kericuhan terjadi.

"Iya lagi biasa jualan, ada rame-rame katanya debt collector. Ricuh kan, akhirnya tutup ini (warung). Ngeri," jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan beberapa pemilik kios yang terbakar, hari ini belum kembali ke lokasi.

"Pemiliknya (kios) lagi pada ngungsi ke mana-mana. Sekarang tinggal warga jaga di sini gantian. Biar kondusif," katanya.

Namun ada yang berbeda dari penjagaan warga di lokasi. Setiap orang yang datang ke lokasi akan dimintai izin terlebih dahulu. Menurut warga, hal ini dilakukan untuk mencegah adanya provokasi lanjutan.

"Iya biar kondusif, izin dulu. Soalnya sekarang udah tenang," ucap dia.

Sebelumnya, sebanyak sembilan kios dan tujuh kendaraan dilaporkan terbakar dalam pengeroyokan berujung kericuhan yang menewaskan penagih utang alias mata elang (matel) di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12).

Kericuhan ini diduga dipicu persoalan utang sepeda motor yang berujung pengeroyokan terhadap dua anggota debt collector. Peristiwa tersebut memicu amarah rekan-rekan korban yang kemudian mendatangi lokasi, merusak kios dan lapak pedagang, serta membakar bangunan dan kendaraan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
PLN Resmikan SPKLU Center di Bandung, Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Jawa Barat
• 2 jam lalumedcom.id
thumb
Harga Rumah Terus Merosot, Krisis Properti China Terus Berlanjut
• 17 jam lalukumparan.com
thumb
Perjuangan Jurmiati Jual Cabai Demi Bertahan Hidup di Tengah Bencana
• 16 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
• 11 jam lalusuara.com
thumb
BRI Kantongi Data Debitur KUR Terdampak Bencana Sumatra, Pastikan Tak Bebani Nasabah
• 50 menit lalubisnis.com
Berhasil disimpan.