Jakarta: Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Otonomi Daerah Sarman Simanjorang memproyeksikan perputaran uang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 mencapai Rp107,55 triliun.
Angka ini didapat dari proyeksi pergerakan jumlah pemudik yang mencapai 119,5 juta orang, berdasarkan Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.
Sarman menjelaskan, dasar perhitungannya adalah jumlah 119,5 juta tersebut setara dengan 29.875.000 keluarga dengan asumsi rata rata per keluarga empat orang. Jika per keluarga membawa bekal uang rata rata Rp,3,6 juta.
"Maka, potensi perputaran uang menembus Rp107,55 triliun," kata Sarman dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 16 Desember 2025.
Kendati demikian, perputaran uang tersebut masih berpotensi berubah. Ini mengingat jumlah pemudik periode Nataru kali ini diperkirakan tidak sebesar dibandingkan tahun lalu karena mendekati bulan puasa pada Februari 2026.
"Yang mana masyarakat sudah persiapkan untuk mudik Idulfitri 2026. Waktu yang berdekatan ini, membuat masyarakat berpotensi tidak melakukan perjalanan mudik liburan Nataru tahun ini," tutur Sarman.
Baca juga: Bahlil Jamin Stok BBM dan Elpiji Aman Selama Libur Nataru Disokong stimulus transportasi
Di satu sisi, ia menyebut dengan adanya stimulus saat Nataru yang diberikan pemerintah, dapat mendongkrak pergerakan karena dapat mereduksi beban biaya perjalanan masyarakat yang biasanya meningkat tajam menjelang akhir tahun.
Stimulus tersebut menjadi daya tarik seperti tarif diskon tol 10 persen hingga 20 persen ruas jalan tol di Jabodetabek, Trans Jawa, non Jawa dan Trans Sumatra. Kemudian diskon seluruh moda transportasi darat, laut dan udara.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan diskon sebesar 30 persen untuk kelas ekonomi, sedangkan Pelni menyediakan potongan sekitar 20 persen untuk tiket kapal laut. PT ASDP juga memberikan keringanan tarif jasa kepelabuhanan rata-rata potongan sekitar 19 persen pada lintasan-lintasan prioritas.
Sedangkan, angkutan udara, pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung Pemerintah (DTP) dan berbagai maskapai penerbangan menerapkan penurunan tarif angkutan udara rata-rata 13 persen sampai 14 persen khusus tiket kelas ekonomi.
(Ilustrasi. Foto: dok MI)
Produk UMKM bakal raup cuan berlimpah
Sarman menyebut berbagai sektor usaha akan lebih produktif selama libur Nataru antara lain seperti pusat perbelanjaan, grosir, jasa parcel toko kue, hotel, motel, villa, apartemen, restoran, kafe, pusat kuliner, pengrajin oleh oleh khas daerah.
"Aneka produk UMKM, minimarket dan pedagang mikro yang tersebar di berbagai objek wisata juga dapat mendapat cuan lebih besar," ucap dia.
Untuk kebutuhan uang tunai, Bank Indonesia (BI) dan pihak perbankan diminta memastikan ketersediaan dalam berbagai pecahan uang rupiah baik melalui ATM maupun pengambilan langsung untuk kebutuhan Nataru 2025/2026.
Termasuk kesiapan pemerintah daerah agar dapat melakukan langkah-langkah antisipasi menyambut para pemudik yang pulang kampung maupun yang berlibur.
Para pengelola destinasi wisata, hotel, pengelola parkir, kuliner UMKM makanan dan souvenir khas daerah juga diimbau tidak menaikkan harga atau tarif berlebihan agar para pemudik tidak ragu menghabiskan uangnya.




