PT Bank Mandiri Tbk mencetak laba bersih secara bank only mencapai Rp 5,26 triliun pada November 2025, naik 28,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, laba perseroan sepanjang Januari-November 2025 sebesar Rp 44,15 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 47,17 triliun.
Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menyampaikan, konsistensi ini merupakan hasil dari strategi pertumbuhan yang dijalankan secara disiplin dan terukur. “Bank Mandiri menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan penguatan fundamental,” ujar Novita dalam siaran pers dikutip Selasa (16/11)
Ia menegaskan, arah kebijakan bisnis tetap diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Ia melihat prospek ekonomi nasional yang tetap terjaga sebagai peluang untuk mempertahankan kinerja yang solid.
"Target kami menjaga pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga tetap berada pada level dua digit hingga akhir 2025, dengan kualitas aset yang terus terjaga,” kata dia.
Novita menegaskan bahwa perseroan akan tetap fokus pada bisnis pada kinerja jangka panjang. Ia pun optmistis dapat mempertahankan kinerja yang solid hingga akhir tahun sekaligus menyiapkan basis pertumbuhan yang sehat untuk periode berikutnya.
Adapun kenaikan kinerja laba Bank Mandiri mendekati akhir tahun , antara lain didorong oleh penyaluran kredit yang lebih ekspansif seiring yang likuiditas yang lebih longgar, terutama setelah pemerintah menempatkan dana di perbankan. Penyaluran kredit Bank Mandiri secara bank only tumbuh 13,1% secara tahunan menjadi Rp 1.452 triliun, di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri.
Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan tumbuh lebih kencang mencapai 15,9% secara tahunan menjadi Rp1.584 triliun. Adapun rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Mandiri terjaga di kisaran 91%.
Pendapatan bunga pada Januari hingga November 2025 mencapai Rp 111,32 triliun, naik 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan beban bunga naik 21,64% menjadi Rp 40,32 triliun sehingga pendapatan bunga bersih secara keseluruhan hanya naik 3,5% menjadi Rp 70,99 triliun
Bank Mandiri juga mencatatkan kualitas kredit yang sehat. Rasio Non Performing Loan (NPL) grossBank Mandiri tercatat 0,99% per November 2025. Kualitas kredit ini juga didukung oleh tingkat pencadangan yang memadai dengan coverage ratio mencapai sekitar 260%.
Perbaikan kualitas aset pun mendorong penurunan beban pencadangan sebesar 36% secara tahunan. Hal ini memberikan ruang bagi penguatan kinerja laba pada bulan lalu.
Berdasarkan laporan publikasi bulanan Bank Mandiri, beban pencadangan atau impairment turun dari Rp 7,17 triliun pada Januari-November 2024 menjadi Rp 4,58 triliun pada Januari-November 2025.
:quality(80):format(jpeg)/posts/2025-12/15/featured-130a5d3a27a5452494c35e8b6131606c_1765808322-b.jpg)



