Cirebon (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan kepastian hukum atas lahan dan bangunan Vihara Dewi Welas Asih di Cirebon, Jawa Barat, merupakan bentuk kehadiran negara dalam melindungi rumah ibadah.
AHY saat berada di Cirebon, Selasa, mengatakan Vihara Dewi Welas Asih memiliki nilai sejarah panjang karena telah berdiri sejak 1500-an dan menjadi rumah ibadah yang dimuliakan umat Buddha di daerah tersebut.
“Tadi kita sama-sama mendengarkan perjalanan sejarah yang panjang, vihara ini telah menjadi rumah ibadah yang terus dimuliakan oleh umat Buddha dan juga masyarakat luas,” ucap AHY.
Ia mengatakan negara hadir untuk memastikan keberlanjutan fungsi rumah ibadah melalui kepastian status hukum lahan dan bangunan yang digunakan umat dalam menjalankan ibadahnya.
“Status tanah dan bangunan vihara ini sudah secara resmi dinyatakan oleh negara melalui Kementerian ATR/BPN sebagai hak milik,” tutur AHY.
Baca juga: Menteri AHY jamin keamanan rumah ibadah melalui sertifikat tanah
Selain Vihara Dewi Welas Asih, ia menyebut terdapat dua vihara lain di Cirebon yang juga telah memperoleh pengakuan status serupa.
Dengan kepastian tersebut, AHY berharap umat Buddha, pengurus yayasan, dan pengelola vihara, dapat beribadah dengan tenang tanpa kekhawatiran terkait aspek legalitas.
“Dengan adanya kepastian hukum ini, mudah-mudahan memberikan ketenangan bagi seluruh umat Buddha yang ingin beribadah,” ujar AHY.
Ia menegaskan pemerintah terus mengawal agar seluruh rumah ibadah di Indonesia mendapatkan perlindungan yang adil dan setara sesuai konstitusi.
Dalam kesempatan itu AHY menyampaikan pentingnya peran wakil rakyat dalam menyalurkan aspirasi masyarakat, termasuk yang berkaitan dengan kehidupan beragama dan kerukunan sosial.
Baca juga: Menteri ATR mendata tanah wakaf rumah ibadah untuk disertifikatkan
Ia mengemukakan Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada penguatan toleransi, persatuan, dan pluralisme sebagai kekuatan bangsa, bukan sebagai kerentanan.
Menurutnya, kemajemukan Indonesia justru menjadi energi besar untuk bergerak maju bersama menuju kesejahteraan dan kemakmuran.
Ia berharap Vihara Dewi Welas Asih dan vihara lainnya di Cirebon, terus menghadirkan kedamaian serta keberkahan bagi seluruh masyarakat.
Selain itu ia mengajak masyarakat memperkuat solidaritas nasional, terutama di tengah situasi bencana alam yang melanda sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Ini juga membutuhkan solidaritas di antara kita semua untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ucap AHY.
Baca juga: Menteri AHY serahkan tanah wakaf untuk rumah ibadah di Jakarta Selatan
AHY saat berada di Cirebon, Selasa, mengatakan Vihara Dewi Welas Asih memiliki nilai sejarah panjang karena telah berdiri sejak 1500-an dan menjadi rumah ibadah yang dimuliakan umat Buddha di daerah tersebut.
“Tadi kita sama-sama mendengarkan perjalanan sejarah yang panjang, vihara ini telah menjadi rumah ibadah yang terus dimuliakan oleh umat Buddha dan juga masyarakat luas,” ucap AHY.
Ia mengatakan negara hadir untuk memastikan keberlanjutan fungsi rumah ibadah melalui kepastian status hukum lahan dan bangunan yang digunakan umat dalam menjalankan ibadahnya.
“Status tanah dan bangunan vihara ini sudah secara resmi dinyatakan oleh negara melalui Kementerian ATR/BPN sebagai hak milik,” tutur AHY.
Baca juga: Menteri AHY jamin keamanan rumah ibadah melalui sertifikat tanah
Selain Vihara Dewi Welas Asih, ia menyebut terdapat dua vihara lain di Cirebon yang juga telah memperoleh pengakuan status serupa.
Dengan kepastian tersebut, AHY berharap umat Buddha, pengurus yayasan, dan pengelola vihara, dapat beribadah dengan tenang tanpa kekhawatiran terkait aspek legalitas.
“Dengan adanya kepastian hukum ini, mudah-mudahan memberikan ketenangan bagi seluruh umat Buddha yang ingin beribadah,” ujar AHY.
Ia menegaskan pemerintah terus mengawal agar seluruh rumah ibadah di Indonesia mendapatkan perlindungan yang adil dan setara sesuai konstitusi.
Dalam kesempatan itu AHY menyampaikan pentingnya peran wakil rakyat dalam menyalurkan aspirasi masyarakat, termasuk yang berkaitan dengan kehidupan beragama dan kerukunan sosial.
Baca juga: Menteri ATR mendata tanah wakaf rumah ibadah untuk disertifikatkan
Ia mengemukakan Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada penguatan toleransi, persatuan, dan pluralisme sebagai kekuatan bangsa, bukan sebagai kerentanan.
Menurutnya, kemajemukan Indonesia justru menjadi energi besar untuk bergerak maju bersama menuju kesejahteraan dan kemakmuran.
Ia berharap Vihara Dewi Welas Asih dan vihara lainnya di Cirebon, terus menghadirkan kedamaian serta keberkahan bagi seluruh masyarakat.
Selain itu ia mengajak masyarakat memperkuat solidaritas nasional, terutama di tengah situasi bencana alam yang melanda sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Ini juga membutuhkan solidaritas di antara kita semua untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ucap AHY.
Baca juga: Menteri AHY serahkan tanah wakaf untuk rumah ibadah di Jakarta Selatan




