Bisnis.com, JAKARTA — Deretan saham emiten besutan konglomerat Happy Hapsoro seperti PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) dan PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) mencatatkan kinerja kinclong pada 2025 didorong oleh sejumlah manuver bisnis.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham RAJA melonjak 125,18% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 ke level Rp6.125 per lembar pada perdagangan hari ini, Selasa (16/12/2025).
Kemudian, harga saham RATU melonjak 821,74% ytd ke level Rp10.600 per lembar. Lalu, harga saham PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) terbang 938,30% ytd ke level Rp488 per lembar. Bahkan, saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) terbang 2.840% ke level Rp1.470 per lembar.
Analis Samuel Sekuritas Juan Harahap dan Fadhlan Banny menjelaskan lonjakan harga saham RAJA hingga RATU terjadi seiring dengan manuver bisnisnya. RATU misalnya saat ini memiliki tujuh rencana akuisisi dalam pipeline-nya selama tiga tahun ke depan.
Potensi nilai transaksi dari rencana akuisisi itu mulai dari US$10 juta hingga US$150 juta. Pada kuartal IV/2025 sampai semester I/2026, RATU memperkirakan akan menyelesaikan akuisisi dua blok, dengan kedua transaksi tersebut ditargetkan selesai pada semester I/2026.
RATU yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2025 juga melaju cepat menjadi konstituen baru Morgan Stanley Capital International atau MSCI Small Cap Index.
“Kami juga mengharapkan momentum harga saham yang positif setelah inklusi RATU dalam indeks MSCI selama rebalancing Agustus 2025. Dari Agustus hingga November 2025, investor asing mengakumulasikan net buy Rp208 miliar,” tulis Juan dan Fadhlan dalam riset terbarunya.
Samuel Sekuritas pun menyematkan rekomendasi spec buy untuk RATU dengan target harga di level Rp20.000. Akan tetapi, saham RATU menghadapi risiko seperti harga minyak lebih rendah dari perkiraan dan keterlambatan jadwal akuisisi blok baru.
Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas Irsyady Hanief menjelaskan bahwa saham RAJA pun terdongkrak seiring dengan manuver bisnisnya. RAJA bersama emiten besutan Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk. (PTRO) baru saja berkongsi untuk mengakuisisi 100% saham Grup Hafar.
Henan Putihrai memproyeksikan akuisisi saham Grup Hafar itu mampu mendongkrak pendapatan dari sisi bisnis engineering, procurement, dan construction (EPC).
“Kami yakin bahwa RAJA tetap sesuai dengan ekspektasi kami untuk tahun fiskal 2025 dengan peningkatan pendapatan EPC dengan margin lebih tinggi yang diharapkan,” tulis Irsyady dalam risetnya.
Henan Putihrai memberikan rekomendasi buy untuk saham RAJA dengan target harga di level Rp7.900 per lembar dengan potensi kenaikan sebesar 21,54%.
“Kami memberikan rekomendasi buy didasarkan pada ekspansi strategis RAJA yang berkelanjutan yang didukung oleh ekspansi berkelanjutan sebagai pemain gas terintegrasi,” tulis Irsyady.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukan bahwa sebanyak 2 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk RATU. Lalu, satu sekuritas merekomendasikan hold. Target harga saham RATU sendiri berada di level Rp20.000 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Untuk RAJA, konsensus analis terbaru menunjukan bahwa sebanyak 3 sekuritas menyematkan rekomendasi beli. Target harga saham RAJA sendiri berada di level Rp7.450 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.




