Presiden Prabowo Targetkan Papua Swasembada Energi

tvrinews.com
9 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Krisafika Taraisya Subagio

TVRINews, Jakarta

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menargetkan Papua mencapai swasembada energi sebagai bagian dari strategi besar kemandirian daerah dan penguatan ekonomi nasional.

Target tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Papua dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua di Istana Negara, Selasa, 16 Desember 2025.

Prabowo menegaskan, selain swasembada pangan, kemandirian energi menjadi kunci agar daerah tidak terus bergantung pada pasokan dari luar dengan biaya logistik yang mahal.

"Selain swasembada pangan, kita juga harus swasembada energi. Papua memiliki potensi energi yang sangat besar dan harus bisa menikmatinya," ujar Prabowo, dikutip dari Tayangan Live YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 16 Desember 2025.

Presiden menyebut Papua memiliki sumber energi terbarukan yang melimpah, mulai dari tenaga surya hingga tenaga air. Teknologi energi surya yang semakin murah dinilai sangat cocok untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil, sementara pembangkit listrik tenaga air skala kecil dapat dimanfaatkan di daerah pegunungan.

"Ini semua adalah supaya ada kemandirian setiap daerah. Dengan tenaga surya dan tenaga air, kita tidak perlu lagi kirim BBM mahal-mahal dari daerah lain," tegasnya.

Selain energi terbarukan, Presiden Prabowo juga mendorong pengembangan bioenergi berbasis potensi lokal, seperti kelapa sawit, tebu, dan singkong untuk menghasilkan biodiesel dan etanol.

Ia menargetkan dalam lima tahun ke depan, daerah-daerah di Indonesia, termasuk Papua, mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam memenuhi kebutuhan energi.

Kemudian, Presiden Prabowo mengungkapkan saat ini Indonesia masih menghabiskan sekitar Rp520 triliun per tahun untuk impor bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya, jika ketergantungan impor dapat dikurangi secara signifikan, anggaran besar tersebut bisa dialihkan untuk pembangunan daerah.

"Bayangkan jika setengah saja bisa kita hemat. Ratusan triliun rupiah bisa digunakan untuk membangun kabupaten-kabupaten kita," ucapnya.

Presiden juga menyampaikan target pemerintah untuk menghentikan impor solar mulai tahun depan, disusul pengurangan impor bensin dalam empat tahun mendatang. Kebijakan tersebut diharapkan mendorong percepatan pembangunan energi nasional berbasis sumber daya dalam negeri.

Pengarahan ini dihadiri enam gubernur serta puluhan bupati dan wali kota se-Tanah Papua. Pemerintah berharap kemandirian energi di Papua dapat mempercepat pemerataan pembangunan, menekan biaya logistik, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Editor: Redaktur TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Retakan Jembatan Sukowiryo Bondowoso, Langsung Ditambal
• 7 jam lalurealita.co
thumb
Zustainable Ways Project: DBS Z Visa Platinum Alokasikan 0,5% Transaksi
• 19 jam lalumediaapakabar.com
thumb
Prabowo Jenguk Siswa dan Guru Korban Tabrakan Mobil Pengantar MBG di RS Koja
• 12 jam laluliputan6.com
thumb
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak
• 14 jam lalusuara.com
thumb
Mendagri Tito Pastikan Bantuan BTT dari Pusat untuk Daerah Bencana Tepat Sasaran
• 17 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.