Band rock Methosa merilis lagu Adu Domba pada 12 Desember lalu dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia. Lagu ini juga menjadi bentuk penghormatan kepada kawan-kawan aliansi gerakan masyarakat sipil
Adu Domba bukan sekadar karya musik, tetapi pernyataan sikap. Lewat lagu ini, Methosa menyuarakan solidaritas terhadap perjuangan penegakan hak asasi manusia.
Methosa juga memberikan dukungan kepada para korban pelanggaran HAM dan keluarga mereka yang hingga hari ini masih menuntut keadilan.
Lagu Adu Domba dari MethosaSecara lirik, lagu Adu Domba mengangkat kembali ingatan publik atas berbagai kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia. Lewat lagu ini, Methosa berupaya mencatatkan sejarah pelanggaran HAM dalam bentuk yang dapat diakses generasi mendatang.
Dengan begitu, generasi mendatang bisa mengetahui peristiwa-peristiwa penting yang membentuk perjalanan demokrasi dan perjuangan keadilan di Indonesia.
"Adu Domba hadir sebagai seruan agar warga tidak saling memukul, tidak saling menghantam, dan tetap menjaga kesadaran bahwa keadilan adalah tujuan bersama," kata Methosa dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, belum lama ini.
Methosa mempersembahkan lagu Adu Domba sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari HAM 2025. Adu Domba merupakan sebuah lagu yang tidak hanya didengarkan, tapi juga dirasakan sebagai suara kolektif perjuangan HAM.
Methosa selama ini konsisten menggunakan musik sebagai medium kritik sosial, keberpihakan pada warga, dan penolakan terhadap ketidakadilan.
Dukungan terhadap perjuangan hak asasi manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan berkarya Methosa.



