MENTERI Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, pemerintah bakal mendorong kerja sama antara Peruri dengan pihak swasta untuk mengoptimalisasi kinerja cukai. Kerja sama itu nantinya akan mendorong pemanfaatan teknologi untuk memonitor pergerakan barang kena cukai seperti rokok.
"Pita cukai itu masih di Peruri, cuma dikerjasamakan dengan satu perusahaan kalau jadi ya. Ada coding yang lebih canggih dari yang ada sekarang," kata Purbaya kepada pewarta di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/12).
Kendati begitu, dia memastikan Peruri akan tetap menjadi pihak yang mencetak pita cukai untuk barang-barang kena cukai. Kerja sama dengan swasta itu juga akan didasari pada proposal yang diajukan oleh Peruri.
"Masih Peruri, nanti kalau perlu ditenderin, tapi Peruri akan terlibat di situ," kata Purbaya.
Sebelumnya, dia mengaku dikritik oleh adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengenai cukai rokok. Purbaya menyatakan diberi usul oleh Hashim untuk melakukan otomasi pada cukai.
"Yang Pak Hasim usulkan untuk Bea Cukai itu otomatisasi misalnya untuk monitoring produksi rokok. Saya udah lihat teknologinya cukup bagus. Mungkin akan diterapkan tinggal masalah negosiasi, harganya Jangan kemahalan gitu biar murah dikit lah. Jadi nanti rokok langsung dimonitor sama itu, sama alat itu. Langsung masuk ke sistem keuangan di Bea Cukai," jelas Purbaya di Istana Kepresidenan, Senin (15/12) malam.
"Nanti juga, kalau jadi ya, di Cukainya itu ada kode khusus. Dia pakai handphone atau pakai alat khusus bisa ketahuan. rokok mana, dari mana, dari mana, jadi ketahuan. Dan pengawasannya akan lebih gampang," tambahnya.
Dengan pemanfaatan teknologi itu, lanjut Purbaya, diharapkan pendapatan cukai akan meningkat. Itu juga disebut akan mempermudah pengawasan oleh otoritas cukai.
Selain otomasi cukai, kata Purbaya, pemerintah juga tengah menimbang otomasi pajak. "Digitalisasi pajak yang perdagangan ke luar negeri, itu sedang kita pelajari. Cuma kelihatannya sih yang itu agak berat, karena sistemnya belum siap, yang ditawarkan oleh vendornya," pungkas Purbaya. (Mir)




