Jakarta, tvOnenews.com - PSSI akan resmi memperkenalkan pelatih Timnas Indonesia pada bulan depan atau Januari 2026 mendatang. Dari lima nama, ada dua nama kandidat yang sudah diproses oleh PSSI.
Terdapat dua nama terkuat, John Herdman dan Giovanni van Bronckhorst sebagai pelatih Timnas Indonesia. Keduanya kerap dikaitkan sebagai pelatih pengganti Patrick Kluivert baik pemberitaan dari dalam negeri maupun luar negeri.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) Endri Erawan memberikan respons atas dua nama tersebut. Tangan kanan Ketua Umum PSSI Erick Thohir tersebut tidak membantah, namun juga tidak mengiyakan masuknya John Herdman dan Giovanni van Bronckhorst sebagai kandidat kuat.
"Nama-nama itu silakan dipertimbangkan sendiri," kata Endri.
Konsisten dengan jawabannya, Endri memastikan PSSI bersama Ketua Badan Tim Nasional Sumardji tidak akan menyebut secara terbuka nama calon pelatih Timnas Indonesia.
"Tapi intinya, apa yang disampaikan di media tidak terlalu jauh dengan yang saya wawancarai," kata Endri.
Herdman dan Van Bronckhorst memiliki latar belakang kepelatihan berbeda. Herdman, pelatih berkebangsaan Inggris, memiliki pengalaman melatih tim nasional yang sukses membawa Kanada lolos ke Piala Dunia 2022.
Sementara itu, Van Bronckhorst belum pernah menangani tim nasional.
Pelatih asal Belanda tersebut berkiprah di level klub sepanjang kariernya. Dia menjadi pelatih kepala Feyenoord, GZ R&F, Rangers, dan Besiktas.
Endri juga mengungkapkan kecua calon terkuat melaju ke tahap berikutnya karena dinilai memiliki program kerja yang baik dan bersedia tinggal di Indonesia selama masa tugasnya.
Kedua nama itu dipilih setelah proses wawancara di Eropa yang melibatkan empat kandidat. Dalam wawancara itu, Endri didampingi sesama anggota Exco PSSI Muhammad, Direktur Teknik Alexander Zwiers, dan Penasihat Teknik Jordi Cruyff.
"Dari empat nama itu ada yang gugur, baik karena tidak hadir dalam wawancara atau menyatakan tidak bersedia melatih Indonesia. Itu kami anggap bagian dari proses kualifikasi," kata Endri.
"Yang kami pertimbangkan adalah kandidat yang memiliki persiapan matang, program kerja yang jelas, mampu mempresentasikan dengan baik, dan yang paling penting bersedia tinggal di Indonesia," katanya. (hfp)


