Bisnis.com, JAKARTA — Moeharmein Zein Chaniago resmi mengemban jabatan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) setelah ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (16/12/2025).
Penunjukan tersebut menandai masuknya figur berpengalaman panjang di sektor konstruksi nasional ke pucuk pimpinan emiten BUMN karya itu.
Moeharmein lahir di Palembang pada 1 Mei 1965. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara pada 1996. Lalu, meraih magister di bidang teknik dan konstruksi di Griffith University, Australia dan meraih gelar Master of Engineering and Construction pada 2004.
Sebelum bergabung dengan Adhi Karya, Moeharmein menjabat Wakil Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero). Penugasan tersebut ditetapkan melalui surat keputusan para pemegang saham Hutama Karya pada 31 Oktober 2025.
Pengalaman memimpin BUMN konstruksi juga diperoleh Moeharmein saat menjabat Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) pada Juli 2023 hingga 2025. Sebelumnya, dia juga mengemban posisi direktur pemasaran dan pengembangan di perusahaan yang sama sepanjang 2020—2023.
Karier Moeharmein ditempa cukup lama di PT PP (Persero) Tbk. (PTPP). Dia pernah menjabat senior vice president sekaligus head of infrastructure division 1 pada 2016 – 2020, serta kepala cabang II yang membawahi wilayah Sumatra bagian selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Banten pada 2012 – 2016.
Baca Juga
- RUPSLB Adhi Karya (ADHI) Tunjuk Moeharmein Z.C. Jadi Direktur Utama
- Adhi Karya (ADHI) Kantongi Kontrak Baru Rp14,1 Triliun per November 2025
- Adhi Karya (ADHI) Kirim Alat Berat ke Titik Prioritas Bencana Banjir Sumatra
Selain itu, Moeharmein juga memiliki pengalaman internasional sebagai kepala cabang luar negeri PTPP selama periode 2009 sampai dengan 2011.
Selain pergantian direktur utama, RUPSLB juga menyetujui perubahan komposisi dewan komisaris dengan mengangkat Amelia Tetriana sebagai komisaris. Adapun, susunan direksi lainnya tetap dipertahankan.
“Seluruh keputusan yang diambil dalam RUPSLB merupakan langkah strategis untuk memastikan tata kelola perseroan tetap selaras dengan perubahan regulasi, serta mendukung kelancaran eksekusi strategi bisnis ke depan,” ujar Corporate Secretary ADHI Rozi Sparta melalui keterbukaan informasi.
Perubahan susunan pengurus tersebut diputuskan dalam rangka penyesuaian tata kelola perseroan terhadap ketentuan UU No. 16/2025 tentang Perubahan Keempat atas UU No. 19/2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pemegang saham juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan untuk menyesuaikan pengelolaan operasional BUMN oleh holding operasional serta memindahkan domisili perseroan dari Jakarta Selatan ke Jakarta Timur.
RUPSLB turut memberikan pendelegasian kewenangan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2026, termasuk perubahannya, kepada dewan komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.





