Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pengendara motor menceritakan insiden penyiraman air got yang dilakukan orang tak dikenal saat dirinya melintas di Jalan Penjernihan Pejompongan, Kelurahan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Peristiwa ini diunggah dalam akun Instagram @warga.jakbar dengan keterangan “Hati-hati saat melintas malam hari di Pejompongan depan Menara BNI”.
Terlihat baju pengendara motor hingga rambutnya basah akibat penyiraman tersebut. Kemudian air got bekas penyiraman ini juga tampak di jalan.
“Nah, gua dari arah sana nih ya kan disiramlah di sini. Nih buktinya nih disiram, ini basah semua, ini air got semua nih sumpah tuh. Gua enggak tahu gua salah apa. Teman gua masih nyari ke gang-gang nih. Masalahnya sampai lepek ke kuping-kuping,” ucap pengendara motor.
Sementara itu, rekan pengendara motor juga terkena penyiraman air got yang mengakibatkan celana hingga bajunya memiliki noda berwarna hitam.
Menanggapi peristiwa ini, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menerangkan peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.
Tim Polsek Metro Tanah Abang beserta stakeholder langsung bergerak melakukan penyelidikan. Dari peristiwa ini, satu anak diduga pelaku berhasil diamankan.
“Dari hasil penanganan awal polisi mengamankan terduga pelaku berinisial N (15) warga Petamburan,” kata Susatyo, kepada wartawan, Rabu (17/12/2025).
Sementara itu, sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian juga turut dimintai keterangan.
Seluruh pihak kemudian dibawa ke Polsek Metro Tanah Abang untuk penanganan lebih lanjut dengan melibatkan orang tua serta pengurus lingkungan setempat.
“Kami merespons cepat setiap laporan masyarakat terutama kejadian yang dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan dan menimbulkan keresahan. Penanganan dilakukan secara profesional dengan mengedepankan aspek hukum dan pembinaan,” jelas Susatyo.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Haris Akhmad Basuki menegaskan bahwa pendekatan humanis menjadi prioritas, mengingat terduga pelaku masih di bawah umur.
“Kami mengedepankan pembinaan dan edukasi dengan melibatkan orang tua serta tokoh lingkungan. Tujuannya agar anak-anak memahami dampak perbuatannya dan kejadian serupa tidak terulang kembali,” tutur Haris.
