Taipei: Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan kapal induk terbaru dan paling canggih milik Tiongkok, Fujian, telah melintasi Selat Taiwan pada Selasa, 16 Desember 2025. Ini menjadi pelayaran pertama kapal tersebut di jalur perairan sensitif itu sejak resmi masuk masa dinas bulan lalu.
Taiwan, yang dipandang Beijing sebagai bagian dari wilayahnya, hampir setiap hari melaporkan aktivitas militer Tiongkok di sekitar pulau tersebut. Taipei menilai langkah itu sebagai bagian dari kampanye tekanan berkelanjutan terhadap pemerintahan Taiwan yang terpilih secara demokratis.
Dalam pernyataan yang dikutip Channel News Asia, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal induk Fujian melintas Selat Taiwan sehari sebelumnya dan pergerakannya dipantau oleh pasukan Taiwan. Kementerian juga merilis foto hitam-putih beresolusi rendah yang memperlihatkan kapal tersebut tanpa pesawat di geladaknya, meski tidak dijelaskan lokasi pengambilan gambar maupun detail tambahan lainnya.
Hingga kini, Kementerian Pertahanan Tiongkok belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait laporan tersebut.
Berbicara di hadapan para anggota parlemen, Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan kapal itu kemungkinan sedang menuju Pulau Changxing di Shanghai, lokasi galangan kapal utama angkatan laut Tiongkok. Ia menambahkan bahwa kementeriannya tidak mendeteksi adanya aktivitas militer yang dilakukan kapal tersebut selama pelayaran.
Tiongkok menyatakan memiliki kedaulatan penuh atas Selat Taiwan, yang merupakan jalur pelayaran penting bagi lalu lintas kargo global. Namun, Taiwan dan Amerika Serikat menegaskan selat tersebut merupakan perairan internasional.
Dalam pernyataan terpisah pada Rabu, Kementerian Pertahanan Taiwan juga melaporkan bahwa Tiongkok sejak pagi hari telah melakukan “patroli kesiapan tempur gabungan” di sekitar pulau tersebut. Operasi itu melibatkan 23 pesawat tempur serta sejumlah kapal perang.
Pesawat yang terlibat termasuk jet tempur J-10 dan pembom H-6K yang mampu membawa senjata nuklir, menurut kementerian.
Pada September lalu, kapal induk yang sama pernah melintasi Selat Taiwan dan memasuki Laut Tiongkok Selatan yang disengketakan dalam rangka uji coba. Fujian merupakan kapal induk ketiga milik Tiongkok dan dilengkapi dek penerbangan datar serta sistem ketapel elektromagnetik, menjadikannya aset angkatan laut yang jauh lebih kuat dibanding dua kapal induk sebelumnya yang berbasis desain Rusia.
Kapal ini diperkirakan mampu membawa lebih banyak pesawat tempur dengan persenjataan lebih berat dibanding Liaoning dan Shandong, yang lebih kecil dan masih mengandalkan landasan miring untuk lepas landas.
Fujian juga diharapkan dapat mengoperasikan jenis pesawat yang lebih beragam, termasuk pesawat peringatan dini serta, di masa depan, jet tempur siluman pertama Tiongkok yang dapat dioperasikan dari kapal induk.
Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri upacara pengoperasian dan penyerahan bendera kapal tersebut di Provinsi Hainan bulan lalu, sekaligus melakukan inspeksi langsung di atas kapal.
Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing, dengan menegaskan bahwa hanya rakyat Taiwan yang berhak menentukan masa depan pulau tersebut.
Baca juga: Taiwan Jadikan Pertahanan Anti-Drone Prioritas Utama Hadapi Tiongkok




