Dorong Kemandirian Ekonomi dari Desa, Bumdes Sikamali Randan Batu Tana Toraja Budidaya Ayam Petelur

harianfajar
13 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, TANA TORAJA –– Ketahanan pangan, pemenuhan gizi, kemandirian ekonomi merupakan tiga isu penting yang saat ini menjadi perhatian serius dari pemerintah.

Ketiga masalah tersebut saling terkait satu sama lain. Oleh sebab itu, ketiganya bisa diupayakan melalui satu kebijakan strategis berkesinambungan sesuai dengan potensi masing-masing daerah.

Di Lembang (desa) Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, budidaya ayam petelur menjadi kebijakan yang diupayakan dapat menjawab ketiga tantangan tersebut.

Rp170 juta dana desa digelontorkan untuk dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang berfokus pada budidaya ayam petelur.

Kepala Lembang Randan Batu, Parerungan, menyebut budidaya ayam petelur merupakan pilihan strategis program ketahanan pangan yang diharapkan dapat memenuhi ketersediaan gizi di desa.

Selain itu, juga diharapkan dapat menjadi percontohan yang dapat menunjang minat usaha masyarakat desa untuk mewujudkan kemandirian ekonomi.

“Budidaya ayam petelur kami pilih untuk dikelola Bumdes kami untuk menunjang makanan bergizi. Kedua, untuk memberi arahan atau motivasi kepada masyarakat untuk melaksanakan budidaya ayam petelur. Rupayanya di Randan Batu peternakan ayam petelur sangat cocok,” ucap Parerungan, Rabu (16/12/25).

Ia juga menambahkan, Bumdes mereka sudah mengelola anggaran sekitar Rp175 Juta.

“Anggaran ini dikelola pengurus Bumdes dan masyarakat lewat peternakan ayam petelur. Peternakan ini berjumlah 350 ekor ayam yang terbagi tiga kelompok yang tersebar dalam tiga dusun,” sebutnya.

“Jadi peternakan ini sudah berhasil dengan baik. Yang bertelur sudah 80 persen. Mudah-mudahan ke depannya, banyak masyarakat yang tergiur dan ingin melakukan peternakan ini untuk kemajuan di Lembang Randan Batu,” lanjutnya.

Selain itu, Direktur Bumdes Sikamali Randan Batu, Yulius, menguraikan bahwa rata-rata produksi telur sudah mulai stabil.

“Di Dusun Durian telah mencapai 105 butir tiap hari yang dihasilkan oleh 113 ekor ayam,” imbuhnya.

Roy Kabanga selaku pengelola di Dusun Ke’pe’, menyampailan bahwa produksi telur di wilayahnya juga mulai melonjak.

“Kira-kira telah mencapai 35 butir yang diperoleh dari 75 ekor ayam,” jelasnya.

Hal yang sama juga terjadi di Dusun Karumung. Produksi telur telah mencapai 70 butir tiap hari dari 112 ekor ayam.

Selain dapat menunjang peningkatan PAD Lembang, program budidaya ayam petelur tersebut juga diperuntukkan untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG) sebagai program unggulan pemerintah. (edy)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Wendi Cagur Bongkar Fakta di Balik Keberaniannya Kritik Pemerintah
• 19 jam laluintipseleb.com
thumb
Wamendagri minta kepala daerah beri prioritas penerbitan PBG untuk MBG
• 39 menit laluantaranews.com
thumb
KKP Perkuat Pengakuan Hak Masyarakat Hukum Adat di Ruang Laut
• 4 menit lalurepublika.co.id
thumb
Ini Profil Aliyah Balqis yang Suaminya Diduga Selingkuh dengan Jule
• 12 jam laluparagram.id
thumb
Round Up: Tambah 10 emas, kontingen Merah Putih perkuat posisi kedua
• 7 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.