Jakarta, CNBC Indonesia - FIFA memangkas harga sejumlah tiket Piala Dunia hingga menjadi US$60 atau sekitar Rp960 ribu setelah menuai gelombang protes dari penggemar sepak bola di berbagai negara. Kebijakan ini diambil menyusul kritik keras atas mahalnya harga tiket yang sebelumnya dinilai tak ramah bagi suporter setia.
Melansir CNN, FIFA menyebut tiket seharga US$60 akan tersedia untuk setiap pertandingan Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Tiket ini dialokasikan melalui federasi sepak bola nasional dari negara-negara peserta, yang nantinya berhak menentukan distribusinya kepada suporter loyal, termasuk mereka yang rutin mendukung tim nasional di laga kandang maupun tandang.
Namun, jumlah tiket murah tersebut diperkirakan terbatas, hanya ratusan lembar per pertandingan, bukan ribuan. FIFA kini menyebut kategori harga baru ini sebagai "Supporter Entry Tier." Bahkan untuk laga final, sebagian suporter berpeluang mendapatkan tiket US$60, jauh lebih murah dibandingkan harga sebelumnya yang bisa mencapai US$4.185.
FIFA tidak menjelaskan secara rinci alasan perubahan strategi harga tersebut. Namun, otoritas sepak bola dunia itu menyatakan kebijakan ini dirancang untuk mendukung suporter yang melakukan perjalanan lintas negara demi mengikuti tim nasional mereka sepanjang turnamen.
Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi pertama dengan 48 tim, naik dari sebelumnya 32 tim, dan diproyeksikan menghasilkan pendapatan sedikitnya US$10 miliar bagi FIFA. Meski demikian, rencana penjualan tiket FIFA pekan lalu justru memicu kemarahan global karena tidak menyediakan tiket kategori termurah bagi suporter tim peserta.
Saat itu, harga tiket termurah untuk laga fase grup, di luar pertandingan tuan rumah AS, Kanada, dan Meksiko, berada di kisaran US$120 hingga US$265. Padahal, saat mengajukan diri sebagai tuan rumah delapan tahun lalu, ketiga negara tersebut sempat berjanji akan menyediakan ratusan ribu tiket seharga US$21.
Kritik juga menguat, khususnya dari penggemar Eropa, terkait rencana penerapan dynamic pricing serta biaya tambahan di platform penjualan ulang resmi FIFA. Praktik ini umum di industri hiburan Amerika Serikat, tetapi dianggap asing dan memberatkan bagi penggemar sepak bola global.
Kemarahan suporter mencapai puncaknya ketika terungkap pendukung setia tidak mendapat akses ke tiket termurah. Selain itu, penggemar yang memesan tiket untuk seluruh potensi pertandingan timnya hingga final baru bisa menerima pengembalian dana setelah turnamen berakhir.
Sebagai bagian dari pelonggaran kebijakan, FIFA juga menyatakan akan menghapus biaya administrasi untuk pengembalian dana yang dilakukan setelah laga final pada 19 Juli mendatang.
(hsy/hsy)


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446537/original/038312300_1765900417-Prabowo_di_RSUD_Koja.jpg)