Korea Selatan Berupaya Mendapatkan Persetujuan AS untuk Membangun Kapal Selam Bertenaga Nuklir

erabaru.net
2 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Wi Sung-lak, mengatakan negara itu mungkin perlu membuat perjanjian bilateral terpisah dengan Amerika Serikat untuk mengamankan hak membangun kapal selam bertenaga nuklir, menurut Bloomberg.

Menurut media tersebut, Wi menyampaikan pernyataan itu saat berbicara kepada pers setelah tiba di Amerika Serikat, di mana persiapan sedang dilakukan untuk pertemuan dengan para pejabat senior, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio.

Dalam konteks ini, penasihat keamanan nasional tersebut menyebut Australia sebagai contoh, mencatat bahwa Canberra mampu mengamankan pengecualian dari persyaratan tertentu Undang-Undang Energi Atom AS berdasarkan Pasal 91 dengan membuat perjanjian terpisah dengan Washington. Hal ini, katanya, memungkinkan Australia untuk bergabung dengan pakta AUKUS dengan AS dan Inggris pada tahun 2021, di mana Australia akan menerima kapal selam bertenaga nuklir.

“Pasal 91 memungkinkan presiden AS untuk mengesahkan transfer material nuklir militer, sebuah mekanisme yang dilihat Seoul sebagai cara yang memungkinkan untuk mengatasi pembatasan yang tertanam dalam pakta kerja sama nuklir sipil yang ada dengan AS,” kata Wi.

Wi juga mengatakan kunjungannya akan fokus pada percepatan implementasi komitmen yang diuraikan dalam dokumen bersama setelah pertemuan puncak antara Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung dan Presiden AS, Donald Trump pada akhir Oktober. Komitmen ini termasuk kerja sama dalam hal uranium yang diperkaya, pengolahan ulang bahan bakar bekas, dan kapal selam bertenaga nuklir.

Ditanya apakah prospek untuk melanjutkan dialog dengan Korea Utara akan dibahas selama pertemuan tersebut, Wi mengatakan dia berencana untuk bertukar pandangan tentang situasi regional yang lebih luas dan berkonsultasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dia menambahkan bahwa kekuatan aliansi AS-Korea Selatan saat ini merupakan sebuah peluang.

Selain bertemu dengan Rubio, Wi berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan Menteri Energi AS, Chris Wright dan pejabat senior lainnya dari Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri sebelum kembali ke Seoul. Dia menekankan bahwa negosiasi tingkat tinggi sangat penting untuk memberikan bobot politik yang cukup pada isu tersebut, menambahkan bahwa kemajuan akan jauh lebih cepat ketika pemerintahan presiden dan Gedung Putih terlibat langsung.

Korea Selatan dan AS

Pada tahun 2023, diketahui bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir di Korea Selatan sebagai cara untuk mencegah potensi agresi oleh Korea Utara.

Reuters melaporkan pekan lalu bahwa Korea Selatan mempercepat rencana pengembangan kapal selam bertenaga nuklir setelah menerima persetujuan dari Trump. Negara tersebut diperkirakan akan mampu membangun kapal selam nuklir pertamanya dalam waktu 10 tahun.

Perkembangan seperti itu dapat secara signifikan memengaruhi situasi keamanan di Asia Timur dan mengintensifkan perlombaan senjata bawah laut.(yn)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Progres Pembangunan Koperasi, Menkop Gandeng Kejagung untuk Pengawasan & Mitigasi| JMP
• 2 jam lalukompas.tv
thumb
Jadwal Kontingen Indonesia di Sea Games Hari Ini, Potensi Kunci Target 80 Medali Emas
• 9 jam lalufajar.co.id
thumb
Upaya Tangkal Berita Hoaks, Polda Metro Jaya Gelar UKW 2025
• 16 jam lalutvonenews.com
thumb
Peringatan Dini BMKG: Waspadai Potensi Hujan dan Angin Kencang di Jabodetabek Besok 18 Desember 2025
• 5 jam lalukompas.tv
thumb
SEA Games 2025: Cuaca Kurang Bagus Tak Jadi Masalah untuk Raih Emas
• 2 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.