BMKG Perkuat Radar, Superkomputer, dan Edukasi Publik Hadapi Cuaca Ekstrem

kompas.tv
4 jam lalu
Cover Berita
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memperkuat kapasitas teknologi, sistem peringatan dini, serta edukasi publik sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan ketangguhan Indonesia dalam menghadapi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. (Sumber: BMKG.go.id)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memperkuat kapasitas teknologi, sistem peringatan dini, serta edukasi publik sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan ketangguhan Indonesia dalam menghadapi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. 

Penguatan tersebut dilakukan seiring dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana yang dipicu oleh dinamika atmosfer.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan, upaya pengurangan risiko bencana tidak dapat bertumpu pada satu aspek saja. 

Baca Juga: BMKG: Bencana Hidrometeorologi Terus Meningkat, Peringatan Dini Harus Berujung Aksi

Selain sistem peringatan dini yang andal, diperlukan dukungan infrastruktur teknologi yang kuat serta peningkatan literasi dan kesiapsiagaan masyarakat agar informasi cuaca dapat diterjemahkan menjadi langkah mitigasi yang tepat.

Hal itu disampaikan Faisal saat menjadi pembicara kunci dalam webinar bertajuk “Early Warning, Early Action: Kilas Balik Bencana Hidrometeorologi sebagai Basis Rekomendasi Aksi Mendatang” yang diselenggarakan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (17/12/2025).

Menurut Faisal, BMKG saat ini mengoperasikan lebih dari 191 unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Jaringan nasional tersebut didukung sekitar 10.800 peralatan operasional utama yang berfungsi memantau kondisi cuaca, iklim, dan geofisika secara kontinu.

Infrastruktur ini menjadi tulang punggung penyediaan data dasar bagi sistem peringatan dini nasional.

Dalam hal pengamatan cuaca, BMKG juga mengelola 44 radar cuaca yang telah memenuhi standar World Meteorological Organization (WMO). 

Radar-radar tersebut berperan penting dalam mendeteksi pertumbuhan awan hujan, memantau pergerakan sistem cuaca ekstrem, serta memberikan peringatan dini hujan lebat, angin kencang, dan potensi badai.

Selain radar, BMKG mengoperasikan sejumlah stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) yang memantau komposisi atmosfer, termasuk gas rumah kaca dan aerosol. 

Data dari stasiun ini menjadi bagian penting dalam memahami perubahan iklim dan dampaknya terhadap pola cuaca ekstrem di Indonesia.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Waspadai Potensi Hujan dan Angin Kencang di Jabodetabek Besok 18 Desember 2025

Penguatan teknologi juga dilakukan melalui pemanfaatan komputasi berkapasitas tinggi. BMKG saat ini mengelola dua superkomputer yang berlokasi di Jakarta dan Bali. 

Superkomputer tersebut digunakan untuk menjalankan pemodelan cuaca dan iklim berbasis numerik, serta analisis big data guna meningkatkan akurasi prakiraan dan peringatan dini.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

1
2
Show All

Sumber : Kompas TV

Tag
  • BMKG
  • radar cuaca
  • superkomputer BMKG
  • cuaca ekstrem
  • peringatan dini
  • edukasi kebencanaan
Selengkapnya


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Korban Jiwa Akibat Bencana di Sumatera Utara Kini Berjumlah 360 Orang
• 16 jam lalujpnn.com
thumb
CAT-Wawancara Petugas Haji 2026 Tingkat Pusat Digelar Besok, Ini Ketentuannya
• 5 jam laludetik.com
thumb
Prabowo Subianto Arahkan Kepala Daerah Papua Fokus pada Swasembada Pangan
• 21 jam lalurepublika.co.id
thumb
Debut Manis Superbank di BEI, Saham SUPA Langsung ARA
• 10 jam lalumedcom.id
thumb
Mau Beli Emas Antam? Cek Daftar Harga Selengkapnya Hari Ini
• 13 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.