TANAH DATAR, KOMPAS — Jalan nasional Padang-Bukittinggi di Lembah Anai, Sumatera Barat, kembali dibuka secara terbatas untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Tiga pekan pascabanjir bandang, badan jalan yang terputus total dan ambles sebagian hampir tuntas diperbaiki.
Pantauan Kompas di Lembah Anai, Rabu (17/12/2025) sore, jalur yang sempat terputus lebih dari 100 meter di sekitar bekas tempat pemandian TWA Megamendung di Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Tanah Datar, itu sudah tersambung dengan pengerasan.
Di sekitar lokasi tersebut, belasan alat berat masih bekerja. Ada yang memadatkan bahu jalan arah ke sungai, ada yang memasang geobag untuk menguatkan tebing jalan, ada pula yang memperbaiki aliran Batang Anai supaya tidak menghantam jalan.
Adapun di titik-titik lain yang ambles di kawasan Lembah Anai, seperti di bawah jembatan layang kereta api, jalan sudah diperbaiki dengan pengerasan. Sejumlah alat berat tampak masih bekerja untuk memperbaiki alur sungai.
Sementara itu, akses lalu lintas di Lembah Anai secara bertahap mulai dibuka pukul 16.00, diawali oleh sepeda motor, disusul mobil roda empat. Lalu lintas, Rabu sore, relatif lancar dengan pelambatan di lokasi pengerjaan jalan di sekitar bekas tempat pemandian.
Lalu lintas dibuka dengan sistem buka tutup dari kedua arah, baik dari arah Padang maupun dari arah Bukittinggi. Dari arah Padang, misalnya, petugas mengatur keluar-masuk kendaraan di sekitar obyek wisata Air Terjun Lembah Anai. Terjadi antrean kendaraan roda empat menjelang masuk kawasan Lembah Anai.
Uji coba
Kepala Polres Padang Panjang Ajun Komisaris Besar Kartyana Widyarso Wardoyo Putro mengatakan, pembukaan secara terbatas jalur Lembah Anai ini merupakan uji coba. Uji coba untuk kendaraan maksimal roda empat ini berlangsung pada 16-21 Desember 2025 dengan jadwal pukul 16.00-09.00.
Jadwal terbatas itu memberi kesempatan bagi pengendara untuk melintas mulai dari sore, malam, hingga pagi. Adapun pada 09.00-16.00, jalan ditutup total dari pengendara agar para pekerja dapat memperbaiki jalan dengan optimal di waktu produktif.
”Sejauh ini, lalu lintas relatif lancar. Cuma, ada beberapa mobil kelebihan muatan dan ada kendala saat menanjak sehingga membuat macet di tengah jalan,” kata Kartyana, Rabu (17/12/2025) sore.
Untuk mencegah hal tersebut, Kartyana meminta personelnya agar menyaring kendaraan kelebihan muatan sebelum masuk ke kawasan Lembah Anai. Selain itu, ia juga mengimbau pengendara agar mengecek kendaraan sebelum masuk agar tidak mogok dan memicu kemacetan.
”Kami juga mengimbau pengendara untuk tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan berhati-hati karena cuaca sering hujan,” ujar Kartyana.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, dalam siaran pers, mengatakan, pembukaan fungsional jalur Lembah Anai dilakukan dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan pengguna jalan.
”Jalur Lembah Anai adalah tulang punggung konektivitas Sumatera Barat. Pembukaan fungsional terbatas ini menjadi langkah penting agar aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat kembali bergerak, sembari penanganan permanen terus berjalan,” kata Dody.
Pembukaan secara terbatas jalur Lembah Anai dilakukan Kementerian PU untuk segera memulihkan mobilitas masyarakat dan kelancaran distribusi logistik. Jalur Lembah Anai memiliki peran strategis sebagai urat nadi utama penghubung wilayah pesisir barat dengan wilayah tengah Sumatera Barat, sekaligus bagian dari koridor penting Padang–Bukittinggi–Pekanbaru yang menopang aktivitas ekonomi regional.
Terputusnya ruas di jalur Lembah Anai sebelumnya berdampak signifikan terhadap arus lalu lintas Padang–Bukittinggi–Pekanbaru. Kendaraan terpaksa dialihkan melalui rute Padang–Sitinjau Lauik–Solok–Danau Singkarak–Padang Panjang, yang menyebabkan kepadatan cukup tinggi, khususnya di kawasan Sitinjau Lauik.
Pembukaan terbatas jalur Lembah Anai pun disambut antusias masyarakat. Meski dibuka pukul 16.00, para pengendara dari arah Padang ataupun Bukittinggi sudah antre beberapa jam sebelumnya. Mereka lebih memilih mengantre daripada lewat jalur Sitinjau Lauik yang dua kali lebih jauh, macet, dan rawan kecelakaan.
Gusmaizal Syandri (58), warga Padang Panjang, mulai antre di tugu perbatasan Padang Pariaman-Tanah Datar sejak pukul 14.30 untuk kembali ke rumahnya. Sebelumnya, Rabu pagi ia ke Bandara Internasional Minangkabau untuk menjemput dua putrinya yang baru pulang dari Jakarta.
”Tidak apa-apa antre di sini daripada harus lewat ke Sitinjau Lauik. Lagi pula kami tahu jadwal buka dan tutupnya. Jadi, bisa disiasati pukul berapa kami harus ke sini,” katanya.
Gusmaizal pun menyebut jalur Lembah Anai dapat dilewati dengan lancar. Ia pun berterima kasih kepada pemangku kebijakan terkait yang relatif cepat memperbaiki Jalan Nasional Padang-Bukittinggi di Lembah Anai ini.




