Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Indonesia menyatakan hotel yang berada di kawasan Kampung Haji Arab Saudi akan dikelola oleh Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN).
Rosan menyampaikan pengelolaan tersebut akan berada di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Nantinya, holding BUMN aviasi dan pariwisata itu akan dilibatkan dalam operasional hotel di kawasan tersebut.
"Kan kita ada InJourney, nanti kita ada InJourney yang akan mengoperasikan sama-sama hotel ini," kata Rosan dalam keterangan pers Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Pemerintah Indonesia telah mengakuisisi satu hotel di kawasan Tahrir dengan total 1.461 kamar yang tersebar di tiga tower untuk kawasan hunian jamaah haji Indonesia di Mekah, Arab Saudi, yang menjadi bagian dari proyek Kampung Haji Indonesia.
Proyek itu ditargetkan mulai berjalan pada Januari 2026 dan diproyeksikan meningkatkan kenyamanan serta efisiensi akomodasi jamaah haji dan umrah asal Indonesia.
Hotel tersebut memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 4.383 jamaah haji Indonesia. Selain itu, pemerintah juga membeli lahan seluas sekitar 5 hektare di area depan hotel tersebut untuk pengembangan lanjutan.
Di atas lahan tersebut, lanjut Rosan, akan dibangun sekitar 13 tower tambahan serta satu pusat perbelanjaan yang diperuntukkan bagi jamaah haji dan umrah Indonesia.
Jika seluruh tower rampung, total kapasitas kamar diperkirakan mencapai 6.025 kamar dengan daya tampung lebih dari 23.000 jamaah.
Baca juga: Rosan: Investasi awal Kampung Haji RI capai Rp8,33 triliun
Baca juga: RI akuisisi hotel Kampung Haji Mekah, tampung 4.383 jamaah
Rosan menyampaikan pengelolaan tersebut akan berada di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Nantinya, holding BUMN aviasi dan pariwisata itu akan dilibatkan dalam operasional hotel di kawasan tersebut.
"Kan kita ada InJourney, nanti kita ada InJourney yang akan mengoperasikan sama-sama hotel ini," kata Rosan dalam keterangan pers Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Pemerintah Indonesia telah mengakuisisi satu hotel di kawasan Tahrir dengan total 1.461 kamar yang tersebar di tiga tower untuk kawasan hunian jamaah haji Indonesia di Mekah, Arab Saudi, yang menjadi bagian dari proyek Kampung Haji Indonesia.
Proyek itu ditargetkan mulai berjalan pada Januari 2026 dan diproyeksikan meningkatkan kenyamanan serta efisiensi akomodasi jamaah haji dan umrah asal Indonesia.
Hotel tersebut memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 4.383 jamaah haji Indonesia. Selain itu, pemerintah juga membeli lahan seluas sekitar 5 hektare di area depan hotel tersebut untuk pengembangan lanjutan.
Di atas lahan tersebut, lanjut Rosan, akan dibangun sekitar 13 tower tambahan serta satu pusat perbelanjaan yang diperuntukkan bagi jamaah haji dan umrah Indonesia.
Jika seluruh tower rampung, total kapasitas kamar diperkirakan mencapai 6.025 kamar dengan daya tampung lebih dari 23.000 jamaah.
Baca juga: Rosan: Investasi awal Kampung Haji RI capai Rp8,33 triliun
Baca juga: RI akuisisi hotel Kampung Haji Mekah, tampung 4.383 jamaah



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5328315/original/031567500_1756205655-IMG_1575.jpg)

