Detik-detik Menegangkan Tim Kemenhut dan Polri Baku Tembak dengan Pemburu Liar di Taman Nasional Komodo

viva.co.id
4 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Tim gabungan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan jajaran Kepolisian sempat terlibat baku tembak saat menghadang kelompok pemburu liar yang diduga kerap memburu satwa dilindungi di kawasan konservasi Taman Nasional Komodo.

Kepala Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Kemenhut Aswin Bangun seperti yang dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu menyampaikan Tim Gabungan Balai Gakkumhut, Ditpolair Korpolairud Baharkam Mabes Polri, Ditpolairud Polda NTT, Satreskrim Polres Manggarai Barat, dan Balai TN Komodo terlibat baku tembak saat mencoba menghentikan kelompok pemburu liar yang diduga sesering memburu satwa dilindungi, khususnya rusa timor (Cervus timorensis), di kawasan itu.

Baca Juga :
Atalia Ungkap Penyebab Gugat Cerai Ridwan Kamil, Bantah karena Lisa Mariana
KPK Tak Peduli Perceraian Ridwan Kamil dan Atalia, Proses Hukum Kasus Korupsi BJB Jalan Terus

"Pelaku menolak berhenti dan memilih melawan dengan menembaki tim. Kami bertindak terukur memberikan tembakan peringatan untuk menghentikan perlawanan dan mencegah korban," jelas Aswin.

Rangkaian kejadian bermula pada Minggu (14/12) pukul 02.30 WITA ketika tim gabungan menemukan kapal kayu yang diduga membawa pemburu liar dan hasil buruannya di sekitar Loh Serikaya, Pulau Komodo. Saat disergap, kapal tersebut berupaya kabur ke arah luar kawasan TN Komodo.

Tim gabungan memberikan peringatan lisan melalui pengeras suara, namun peringatan tersebut tidak diindahkan. Pada pukul 02.33 WITA, personel Polri melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara yang dibalas kelompok pelaku dengan tiga kali tembakan ke arah kapal petugas.

Kontak senjata kemudian terjadi sekitar pukul 03.45 WITA di perairan Selat Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam situasi tersebut, kelompok pemburu tetap melawan dan menembaki tim gabungan.

Karena pelaku terus melakukan perlawanan bersenjata, tim gabungan mengambil tindakan terukur untuk menghentikan pelarian dengan Kapal G1 Komodo melumpuhkan speed boat yang membawa kelompok pemburu. Benturan membuat kapal pelaku pecah dan bocor, hingga kemudian tenggelam.

Dari operasi ini, tim gabungan berhasil mengamankan tiga orang yang diduga pemburu.

Tim gabungan pada Senin 15 Desember kembali ke Selat Sape untuk menyisir TKP dan menemukan barang bukti berupa bangkai rusa, parang dan senjata rakitan serta amunisi yang tenggelam saat insiden.

Hasil keterangan awal dari para pelaku yang ditangkap mengungkap, kelompok pemburu diduga berjumlah delapan orang, membawa empat pucuk senjata rakitan serta sejumlah amunisi.

Baca Juga :
PP Muhammadiyah Nilai Perpol 10/2025 Tak Bertentangan dengan Undang-undang, Ini Alasannya
MK Kabulkan Gugatan Ariel-Raisa Cs soal UU Hak Cipta, yang Bayar Royalti Penyelenggara Pertunjukan
Pemerintah Tetapkan 85 Cagar Budaya Nasional Terbaru, Kini Berjumlah 313

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tinjau SPBU di Gayo Lues Aceh, Wapres Gibran Dengarkan Aspirasi Warga
• 16 jam lalutvrinews.com
thumb
Ingin Daftar NPWP Secara Online? Bisa Lewat HP
• 12 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Oknum Polisi Terduga Pembunuh Mahasiswi di Pasuruan Ternyata Kerabat Korban
• 15 jam lalurctiplus.com
thumb
KBMI I Mau Dihapus, Bank Mini Pilih Tambah Modal atau Cari Pasangan?
• 19 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Lucunya Jennifer Coppen Roasting Jule
• 11 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.