Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberi stimulus tambahan untuk kendaraan listrik atau battery electric vehicle (BEV) pada tahun depan.
Menurutnya, tujuan pemberian insentif untuk BEV sudah mencapai target yang ditetapkan pemerintah. Selain angka penjualan dari tahun ke tahun terus meningkat, kebijakan tersebut dinilai Airlangga mampu membuat produsen berinvestasi di dalam negeri.
"Justru dengan (insentif) berhenti, stimulus itu diberikan supaya mereka bangun pabrik. Sekarang setelah mereka bangun pabrik, maka struktur biaya masuknya lebih rendah," buka Airlangga saat sela peresmian pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat pekan ini.
Dirinya memberi contoh lain yaitu harga mobil listrik baru akhir-akhir ini sudah mulai banyak yang terjangkau, kemudian ragam gaya bisnis dari beberapa pabrikan yang ditawarkan turut berkontribusi besarnya penjualan BEV akhir-akhir ini.
"Makanya kan ada mobil yang harganya Rp 152 juta. Sebelum kebijakan ini, enggak ada mobil yang harganya di bawah Rp 200 juta. Jadi dengan ini, apalagi bisnis modelnya juga belum pernah dilakukan, di mana pembeli itu tidak beli baterai, tapi sewa baterai," tambah Airlangga.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pemerintah kini berupaya fokus pada pengembangan mobil nasional yang merupakan salah satu proyek strategis nasional arahan Presiden Prabowo. Airlangga tak ragu menyebut Indonesia bisa meniru cara Vietnam.
"Anggarannya kita arahkan ke perencanaan mobil nasional. Itu sedang dalam proses. Jadi tidak ada tambahan (insentif BEV) yang ada itu existing saja. Jadi yang lain, yang belum punya pabrik tapi menikmati insentif harus ikut seperti VinFast ini (mendirikan pabrik)," terangnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan BEV baru roda empat pada bulan November kemarin angkanya mencapai 13.381 unit. Hasil itu turun 3,98 persen dibanding Oktober 2025.
Namun, dibanding bulan ke-11 tahun 2024 yang hanya 5.532 unit, capaian tersebut jauh lebih banyak yakni selisihnya sampai sebesar 141,9 persen. Mayoritas sejauh ini memang disumbang dari pabrikan China seperti BYD, Chery, Wuling, dan sebagainya.
Daftar 20 mobil listrik terlaris November 2025BYD Atto 1: 8.333 unit
Jaecoo J5: 653 unit
BYD M6: 567 unit
Wuling Darion EV: 396 unit
Wuling BinguoEV: 366 unit
Geely EX5: 321 unit
BYD Sealion 7: 275 unit
Hyundai Kona EV: 269 unit
Aion V: 268 unit
BYD Atto 3: 256 unit
Chery J6 (termasuk J6T): 256 unit
Wuling Air EV: 211 unit
Denza D9: 209 unit
Xpeng X9: 121 unit
Chery Omoda E5: 104 unit
Polytron G3: 81 unit
Hyptec HT: 75 unit
Wuling Cloud EV: 70 unit
BMW iX1: 67 unit
Neta V-II: 60 unit.





