Tabungan Aman, Pikiran Tenang Berkat Kehadiran LPS

cnbcindonesia.com
1 hari lalu
Cover Berita
Foto: Ilustrasi Menabung (Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah derasnya arus gaya hidup konsumtif, menabung dan berinvestasi dinilai sebagai langkah penting yang harus dilakukan secara hati-hati. Untuk itu, harus ada aman dan perlindungan secara finansial agar hidup lebih tenang. 

Di sinilah peran penting Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk melindungi uang masyarakat di perbankan. Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank LPS, Dimas Yuliharto menjelaskan dari tahun ke tahun tingkat penjaminan LPS semakin meningkat, mulai dari Rp 100 juta per nasabah hingga kini menjadi Rp 2 miliar nasabah per bank.

"Jadi kalau ada bank ditutup atau dicabut izin usahanya, maka simpanannya dalam hal ini tabungan, deposito maupun giro ya, itu dijamin oleh LPS," ujar dia dalam Podcast Cuap Cuap Cuan, ditulis Rabu (17/12/2025).


Lantaran sudah ada jaminan dari LPS, maka masyarakat jangan lagi khawatir untuk menabung ataupun berinvestasi. Namun, aktivitas menabung atau berinvestasi perlu dibarengi oleh pengetahuan terkait literasi keuangan yang mumpuni.

Pasalnya, di masa kini, tren konsumsi produk atau jasa yang berkaitan dengan gaya hidup tengah meningkat. Alhasil, tak sedikit dari masyarakat yang cenderung menunda menabung dan lebih mengutamakan konsumsi.

"Ini kalau kita ngeliat di mall-mall itu, begitu ada promosi tiket, waduh. Waduh, ternyata orang Indonesia banyak juga deketnya ya. Banyak yang beli tiket ke luar negeri gitu kan. Ini berarti kan konsumsi masyarakat itu semakin meningkat. Nah kalau saya sih lebih ke arah ini pola hidup. Gaya hidup," ungkap Dimas.

Dimas menambahkan, menabung seharusnya menjadi prioritas bagi setiap orang. Jadi, ketika seseorang telah mendapat gaji atau penghasilan, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyisihkan sebagian gaji tersebut untuk tabungan.

Mengacu pada rumus perencanaan keuangan, Dimas menyebut bahwa alokasi keuangan individu bisa dibagi menjadi 50%-30%-20%. Dalam hal ini, porsi 50% ditujukan untuk pengeluaran kebutuhan pokok, kemudian 30% untuk kesenangan, dan 20% untuk menabung.

"Nah, itu 20-nya ambil dulu. Eksekusi dulu 20-nya, baru sisanya," imbuh dia.

Tak ketinggalan, upaya menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat juga perlu dilakukan oleh tiap orang. Dana darurat bakal sangat berguna ketika ada kebutuhan mendesak atau mendadak.

Baca: Dukung Perbankan, Cara LPS Jaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional

(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: LPS Raih "Pillar of Public Trust & Financial Stability Award"

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pramono Sebut Perayaan Tahun Baru di Jakarta Tetap Digelar Tanpa Kemewahan
• 18 jam laluokezone.com
thumb
Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Kamu Miliki Sifat Tangguh atau Tenang
• 15 jam lalubeautynesia.id
thumb
Polres Hulu Sungai Utara benarkan KPK pinjam ruangan untuk pemeriksaan
• 19 jam laluantaranews.com
thumb
Dari Makanan hingga Alas Kaki, Kisah Produk Jatim Tembus Pasar Dunia
• 21 jam lalukompas.com
thumb
Persija Bidik Hasil Positif saat Bertandang ke Padang, Mauricio Souza: Jangan Anggap Remeh Lawan
• 10 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.