Penampakan Crane Disulap Jadi Tower Darurat, Pulihkan Jalur Utama Listrik Aceh

kumparan.com
16 jam lalu
Cover Berita

Selama 15 hari berjibaku dengan medan terjal dan cuaca ekstrem, tim teknis PT PLN (Persero) akhirnya bisa menyambungkan jalur transmisi utama listrik di Sumatera Utara (Sumut) menuju Aceh. Penyambungan ini juga bisa berjalan cepat berkat inovasi memanfaatkan alat berat crane menjadi tower atau tiang listrik darurat.

Kondisi tanah yang labil membuat PLN mengambil langkah taktis dengan memanfaatkan crane. Hal ini dilakukan untuk memastikan aliran listrik segera tersalurkan ke rumah-rumah warga terdampak bencana.

“Crane yang digunakan sebagai tower darurat ini menjadi penopang jalur transmisi yang menghubungkan sistem kelistrikan Sumatera ke Aceh,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi PLN, Kamis (17/12).

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) yang menghubungkan Langsa (Aceh) dan Pangkalan Brandan (Sumut) sempat lumpuh akibat bencana. Listrik yang mengalir dari Sumatera Utara ke Aceh lewat jalur utama ini sempat terputus akibat lima tower-nya roboh dan tujuh lainnya rusak berat diterjang banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang.

Rabu (17/12) ini, PLN berhasil menyambungkannya kembali. Selama 15 hari personel di lapangan berjibaku menghadapi cuaca buruk yang datang terus-menerus.

“Kini, jalur utama transmisi Sumatera berhasil tersambung kembali. Listrik siap dialirkan ke kawasan-kawasan gelap pascabencana,” tulis akun PLN.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang memimpin langsung operasi lapangan, menekankan bahwa tantangan terbesar bukan hanya teknis, melainkan juga faktor alam. Personel di lapangan harus memobilisasi material secara manual melalui jalur berlumpur yang sulit diakses kendaraan.

"Tim bekerja tanpa henti meski cuaca tidak bersahabat. Kami memberikan apresiasi tinggi kepada pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat atas dukungan penuh dalam proses percepatan ini," kata Darmawan.

PLN mengerahkan 1.476 personel dari berbagai unit kerja di seluruh Indonesia ke titik bencana Sumatera. Para personel ini bahu-membahu bersama prajurit TNI korps Marinir Batalyon 8 Pangkalan Brandan untuk membantu pengamanan dan logistik di area terisolasi.

Para personel bekerja 24 jam dengan sistem pembagian kerja atau sif. Semua dilakukan agar kebutuhan warga akan listrik segera terpenuhi.

"Kami memodifikasi tower yang rusak dan membangun struktur darurat agar sistem kelistrikan Aceh kembali terhubung dengan sistem besar Sumatera sesegera mungkin," kata General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatra (UIP3BS), Amiruddin.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kafe ala Hong Kong Bersertifikasi Halal Ini Punya Milk Tea dan Egg Tart Enak!
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
Polisi Gadungan Sekap Sejoli di Bekasi, Motor dan Uang Ludes
• 14 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Foto: Gelar Kesiapan Angkutan Nataru, Brimob Berjaga di Stasiun Tawang, Semarang
• 13 jam lalukumparan.com
thumb
BPBD Jateng dan Bali Siaga Hadapi Siklon 93S, Begini Langkah Mitigasinya
• 18 jam laludetik.com
thumb
Waspada Pandemi H5N1, Ilmuwan Ingatkan Pentingnya Kecepatan Respons Sebelum 10 Kasus Pertama
• 17 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.