Global Carbon Project: Hidrogen Berperan dalam Pemanasan Global

katadata.co.id
1 hari lalu
Cover Berita

Studi konsorsium ilmuwan global yang dikenal sebagai Global Carbon Project menunjukkan hidrogen turut berperan dalam pemanasan global meskipun hidrogen juga menjadi solusi potensial untuk krisis iklim.

Para pendukung hidrogen berharap hidrogen dapat diproduksi dan digunakan dalam skala besar di sektor transportasi dan industri berat di masa depan. Hidrogen menyediakan alternatif bersih untuk bahan bakar fosil karena hanya mengeluarkan uap air.

Namun, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature itu menemukan bahwa hidrogen telah berperan dalam peningkatan suhu dengan membantu metana, gas rumah kaca yang kuat, untuk bertahan lebih lama di atmosfer.

Menurut Global Carbon Project, emisi hidrogen meningkat antara tahun 1990 dan 2020, menyumbang 0,02°C terhadap peningkatan suhu rata-rata hampir 1,5°C sejak periode pra-industri.

“Kita membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang siklus hidrogen global dan hubungannya dengan pemanasan global untuk mendukung ekonomi hidrogen yang aman dan berkelanjutan bagi iklim,” kata ilmuwan Universitas Stanford, Rob Jackson, penulis senior makalah tersebut, seperti dikutip The Japan Times, Kamis (18/12).

Studi tersebut menemukan peningkatan emisi hidrogen sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Menurut para peneliti, peningkatan emisi hidrogen terkait dengan peningkatan metana yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil, peternakan, dan tempat pembuangan sampah.

Kedua molekul tersebut saling terkait karena metana menghasilkan hidrogen ketika terurai di atmosfer.

Hidrogen Menyerap Deterjen Alami Penghancur Metana

Meskipun hidrogen bukanlah polutan, secara tidak langsung gas ini berkontribusi terhadap pemanasan global dengan menyerap deterjen alami yang menghancurkan metana, gas rumah kaca yang kuat dan memiliki umur lebih pendek daripada karbon dioksida.

“Lebih banyak hidrogen berarti lebih sedikit deterjen di atmosfer, menyebabkan metana bertahan lebih lama. Karena itu, hidrogen menghangatkan iklim lebih lama,” kata penulis utama studi tersebut, Zutao Ouyang, Asisten Profesor Pemodelan Ekosistem di Universitas Auburn di Alabama, Amerika Serikat (AS).

Interaksinya dengan deterjen alami juga memengaruhi pembentukan awan dan menghasilkan gas rumah kaca seperti ozon dan uap air stratosfer.

Sumber hidrogen lain di atmosfer sejak tahun 1990 termasuk kebocoran dari produksi hidrogen industri.

Hidrogen dapat diproduksi dengan mengalirkan arus listrik melalui air untuk memisahkannya antara hidrogen dan oksigen, sebuah proses yang disebut elektrolisis.

Namun, saat ini sebagian besar hidrogen diproduksi dari gas alam atau batu bara dalam proses yang membutuhkan banyak energi dan menghasilkan emisi karbon dioksida dalam jumlah besar. Tujuannya adalah untuk memproduksi hidrogen "hijau" dalam skala besar menggunakan energi terbarukan, tetapi prosesnya mahal dan sektor ini menghadapi banyak kendala.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
13 Momen apes buka makanan, dari luar menggoda begitu dibuka bikin ketawa campur kecewa
• 23 jam lalubrilio.net
thumb
KPK Tangkap 25 Orang dalam 3 OTT Akhir Tahun: Bupati Bekasi hingga Jaksa
• 1 jam lalukatadata.co.id
thumb
Bom Waktu di Bawah Flyover: Mengapa Sampah Menggunung di Ciputat?
• 19 jam lalusuara.com
thumb
KPK Tangkap Bupati Ade Kuswara Kunang Saat OTT di Bekasi
• 7 jam lalukompas.com
thumb
Masih Ada Banjir Susulan di Aceh-Sumut, Pemerintah Operasi Modifikasi Cuaca
• 9 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.