FAJAR.CO.ID, ACEH — Warga Aceh Tamiang, Aceh membeberkan kesaksian saat Anies Baswedan berkunjung ke wilayah terdampak banjir bandang terparah di wilayah tersebut.
Bagi warga Aceh Tamiang, kedatangan Anies menjadi momen yang tak terlupakan. Di tengah kondisi memprihatinkan akibat banjir besar yang melanda Sumatera akhir November lalu, kehadiran mantan gubernur DKI Jakarta itu dinilai sebagai bentuk kepedulian nyata.
Salah seorang warga secara terbuka menyampaikan rasa haru dan apresiasinya. Menurutnya, Anies tidak sekadar datang sebentar, tetapi benar-benar meluangkan waktu untuk bertemu, berbincang, bahkan menghibur warga hingga larut malam.
“Kepala desa pun tidak muncul sampai sekarang, apalagi bupati. Yang jelas Pak Anies dari Jakarta jauh-jauh datang melihat kami, sampai semalam menghibur kami,” ucal seorang pria paruh baya dalam rekaman video yang diunggah kanal YouTube Dapur Ngeh dikutip pada Kamis (18/12).
Pria dengan kaos lusuh seadanya yang melekat di tubuhnya mengungkapkan bahwa Anies Baswedan bercengkrama langsung dengan mereka tanpa ada jarak.
Ia duduk berdampingan dengan anak-anak, emak-emak, bahkan lansia korban banjir bandang untuk sekedar mendengarkan cerita, keluh kesah, dan berbincang cukup lama di tenda atau gubuk sederhana.
Mantan Mendikbud itu sempat bercerita dan menguatkan warga, bahkan menghibur anak-anak dan keluarga yang terdampak. Kehadiran tersebut dinilai memberikan semangat baru di tengah situasi sulit.
Salah satu kalimat Anies yang paling menyentuh di benak para warga adalah ketika ia menyebut masyarakat Aceh Tamiang sebagai warga paling tangguh.
Anies Baswedan juga ikut mendorong pemerintah segera menetapkan bencana alam di tiga provinsi ujung barat pulau Sumatera yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, sebagai bencana nasional.
“Menurut saya kita sudah harus bisa mengakui ini sebagai bencana nasional. Ini soal keberanian mengakui bahwa skala kerusakan dan penderitaan sekarang memang butuh kekuatan negara,” kata Anies dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya.
Anies mengaku miris dan prihatin setelag melihat langsung getirnya para ibu yang kehilangan rumah, anak-anak yang belum bisa sekolah, serta bapak-bapak yang lahannya tertimbun oleh kayu dan lumpur.
Dengan status bencana nasional, kata dia, pemerintah pusat punya ruang lebih besar untuk mengerahkan anggaran, personel, alat berat, dan program pemulihan tanpa ragu ragu.
Mantan Calon Presiden di Pilpres 2024 itu juga menilai, penetapan status bencana nasional ini akan memberikan dampak yang luas untuk masyarakat. (Pram/fajar)





