FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto. Terkait banyak orang pintar yang menjadi pengkritik pemerintah.
Dia mulanya mengatakan Prabowo agak peka dengan roang-orang berpikir. Itulah kenapa dia melontarkan perntaraan tersebut.
“Beliau kemarin mengatakan, banyak orang pintar, tapi cuma bisa bicara. Banyak orang pintar tapi jadi pengkritik pemerintah, dalam nada sinis presiden,” kata Rocky dikutip dari YouTube Hesubeno Point, Kamis (18/12/2025).
Jika demikian, Rocky mengatakan pernyataan itu bisa dimaknai bahwa orang di pemerintahan bodoh.
“Artinya, orang yang dikumpulkan pemerintah orang bodoh dong. Orang dungu. Kan logikanya begitu,” ujarnya.
Dia pun menilai pernyataan Prabowo itu menunjukkan masalah komunikasi politik.
“Jadi kelihatannya, ada masalah dalam komunikasi politik tuh,” imbuhnya.
Rocky lalu mengoreksi pernyataan Prabowo.
“Kecuali yang dimaksud Prabowo adalah, banyak orang pintar ngomong, lain dengan orang pinter yang ngomong. Orang pinter yang ngomong ituuntuk memberi kritik. Tapi yang pinter ngomong doang, mereka adalah buzzer. Itu bedanya pak presiden,” jelasnya.
Di sisi lain, dia mengungkapkan bagaimana publik hari ini tak percaya dengan ekonomi lagi. Jika merujuk pada statistik.
“Kita lihat keadaan hari ini, kalau kita baca statistik. Tidak ada harapan tuh. 48 persen, statistik terakhir, riset dari indikator ya. 46 apa 47 persen, tidak pecaya dengan harapan ekonomi. Begitu juga dengan politik,” ucapnya.
Karenanya, dia menyimpulkan Indonesia saat ini ada dalam ketidakpastian.
“Jadi kalau kita simpulkan negara ini ada dalam ketidakpastian, itu reel secara data, reel secara emosi, bahkan reel dalam mimpi,” pungkasnya.
Mimpi yang dijanjikan Prabowo, menurutnya sudah tak dipercayai.
“Tidak ada lagi orang yang mimpinya bisa dihibur dengan bonus demografi, Indonesia bisa dihibur dengan demokrasi, bisa dihibur dengan semua hal yang pernah dijanjikan Presiden Prabowo,” tandasnya.
(Arya/Fajar)




