TABLOIDBINTANG.COM - Aktor Timothée Chalamet menghabiskan waktu hingga tujuh tahun untuk mempersiapkan perannya dalam film drama olahraga berjudul Marty Supreme. Aktor berusia 29 tahun tersebut memerankan seorang atlet tenis meja, dan ia mengungkapkan bahwa proses pendalaman karakter dilakukan jauh sebelum proses syuting dimulai.
Dalam wawancara dengan BBC, Chalamet menjelaskan bahwa ia pertama kali ditawari proyek tersebut pada 2018. Sejak saat itu, ia memanfaatkan waktu luangnya untuk berlatih secara intens. “Saya didekati dengan proyek ini pada 2018. Itu berarti saya punya waktu enam sampai tujuh tahun untuk persiapan, meski tidak terus-menerus. Di setiap waktu senggang, saya berlatih sebanyak mungkin,” ujarnya.
Chalamet kemudian membandingkan perannya dalam Marty Supreme dengan pengalamannya memerankan Bob Dylan dalam film biografi A Complete Unknown (2024), yang mengisahkan awal karier musisi legendaris tersebut. Dalam film itu, Chalamet bahkan menyanyikan sejumlah lagu Dylan secara langsung.
Menurutnya, tanggung jawab utama dalam kedua film tersebut adalah menghadirkan keaslian di layar. “Seperti di film Bob Dylan, jika Anda penggemar Dylan atau pemain gitar, maka yang terpenting adalah memastikan semuanya terlihat nyata di layar. Begitu juga di film ini, jika Anda penggemar tenis meja, permainan itu harus terlihat meyakinkan,” jelasnya.
Chalamet juga mengungkap bahwa ia tetap berlatih tenis meja di sela-sela jadwal syuting film lain. Salah satunya terjadi saat masa promosi film The French Dispatch pada 2021. Ia bahkan memiliki rekaman video latihan bersama teman-temannya di sebuah penginapan dekat tebing saat menghadiri Festival Film Cannes, dengan latar matahari terbenam.
Dalam beberapa tahun terakhir, karier Chalamet terus menanjak dengan berbagai proyek besar. Ia pun mengaku bersyukur atas kesempatan yang didapatkannya. “Saya menjalani hidup yang luar biasa, bisa mengerjakan proyek-proyek yang benar-benar dekat dengan hati saya. Banyak aktor bahkan tidak mendapat kesempatan untuk bekerja, apalagi mengerjakan hal-hal yang mereka cintai,” katanya.
Ia menutup dengan nada ringan, “Ada hal-hal yang jauh lebih buruk dalam hidup daripada harus belajar bermain gitar dan tenis meja di level tinggi.”



