GenPI.co - Korea Utara secara resmi mengakui bahwa pasukannya telah dikerahkan untuk membersihkan ranjau di Rusia.
Dilansir AFP, Rabu (17/12), hal itu diungkapkan pemimpin Kim Jong Un dalam pidato yang disiarkan media pemerintah.
Pernyataan tersebut menjadi pengakuan langka dari Pyongyang mengenai keterlibatan militernya di konflik luar negeri.
Menurut laporan Badan Intelijen Korea Selatan dan Barat, Korea Utara telah mengerahkan ribuan pasukan untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia dinilai memberikan kompensasi berupa bantuan keuangan, teknologi militer, dan pasokan makanan serta energi kepada Korea Utara.
Dukungan tersebut memungkinkan negara yang terisolasi secara diplomatik itu untuk menghindari tekanan sanksi internasional yang ketat terhadap program nuklir dan rudal.
Kim Jong Un pun menyoroti kegiatan para prajuritnya.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), para tentara menulis surat ke kampung halaman dan desa di sela-sela jam pembersihan ranjau.
Kim menyebut sembilan anggota resimen tewas selama penugasan 120 hari yang dimulai pada Agustus.
Para mendiang dianugerahi penghargaan kenegaraan sebagai bentuk penghormatan.
Gambar yang dirilis KCNA menunjukkan Kim tersenyum dan memeluk para tentara yang kembali, beberapa di antaranya tampak terluka serta menggunakan kursi roda.
Dalam momen yang menyentuh, salah satu prajurit terlihat sangat emosional saat Kim memegang kepala dan tangannya sambil dia duduk di kursi roda mengenakan seragam militer.
Selain itu, Kim juga menghibur keluarga para korban dan memberikan penghormatan kepada prajurit yang gugur dengan berlutut di depan potret mereka, menempatkan medali serta bunga.
Pada September, Kim muncul bersama Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam parade militer besar-besaran di Beijing.
Namun, Kim menolak tawaran pertemuan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (*)
Heboh..! Coba simak video ini:




