Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan laporan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per November 2025.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan hingga akhir November 2025 realisasi KUR mencapai Rp250,8 triliun. Nilai ini setara dengan 87,7% dari pagu sepanjang tahun ini yang sebesar Rp286 triliun.
"KUR ini diterima oleh sebanyak 4,2 juta debitur dengan membayar bunga sebesar 6%," ujarnya dalam Konferensi Pers APBN Kita pada Kamis (18/12/2025).
Selain itu, Suahasil juga menyampaikan realisasi subsidi bunga KUR tercatat senilai Rp26,0 triliun atau 67,9% dari pagu sebesar Rp38,28 triliun.
Terkait dengan nasabah KUR yang terdampak bencana di Sumatra, pemerintah memberikan sejumlah insentif yang terdiri dari tiga fase. Fase pertama, periode Desember 2025 hingga Maret 2026 untuk pemetaan dampak debitur KUR.
Lalu, fase kedua pada April 2026 hingga Juni 2026 merupakan periode penghapusan kewajiban bagi usaha yang tidak bisa lanjut. Relaksasi bagi debitur lain berupa tenor, grace period, dan suplesi serta subsidi bunga sebesar 0% pada 2026 dan 3% pada 2027.
Baca Juga
- Pemerintah Bakal Rilis PP terkait Restrukturisasi Nasabah KUR Terdampak Bencana
- BRI Kantongi Data Debitur KUR Terdampak Bencana Sumatra, Pastikan Tak Bebani Nasabah
- Pemerintah Beri Restrukturisasi hingga Hapus KUR bagi Nasabah Terdampak Bencana Sumatra
Fase ketiga yaitu Januari 2026 hingga Desember 2026 terdapat relaksasi KUR debitur baru dengan bunga 0% pada 2026 dan 3% pada 2027, serta grace period dan pelonggaran syarat KUR.
Untuk tambahan subsidi bunga KUR dibutuhkan anggaran senilai Rp2,14 triliun dan akan dialokasikan pada 2026-2027.
Sebelumnya, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyebut realisasi KUR sepanjang 2025 tidak akan mencapai target Rp280 triliun.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan hingga akhir tahun, KUR diproyeksikan hanya mampu terealisasi sekitar Rp270 triliun, atau sekitar 85% dari target nasional yang dipatok sebesar Rp280 triliun.
“Insya Allah sampai akhir Desember ini kita hanya bisa mencapai di sekitar Rp270 triliun. Jadi Rp10 triliun dari plafon itu tidak bisa tercapai karena berbagai situasi dan faktor di lapangan,” kata Maman dalam acara 40 BIG Conference 2025 bertajuk Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Berdasarkan data Kementerian UMKM, sampai dengan 5 Desember 2025, realisasi penyaluran KUR baru mencapai Rp253 triliun dengan penerima KUR mencapai 4,3 juta debitur. Adapun, mayoritas debitur yang mendominasi KUR adalah perempuan dengan persentase mencapai 51,35%.
Berdasarkan riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Maman menyampaikan satu UMKM rata-rata mampu menyerap dua—tiga tenaga kerja. Dengan demikian, potensi penyerapan tenaga kerja dari program KUR mencapai sekitar 10 juta orang per tahun.
Namun, dia menyatakan mayoritas tenaga kerja tersebut masih berada di sektor informal. Adapun, pemerintah kini mendorong transformasi agar para pekerja UMKM dapat beralih ke sektor formal.



