RENCANA Badan Gizi Nasional (BGN) membekali sopir pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan kostum pahlawan super Power Rangers menuai kritik dari parlemen. Langkah tersebut dinilai hanya bersifat gimik dan tidak menyentuh persoalan substansial terkait minat makan serta edukasi gizi bagi siswa.
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, mempertanyakan korelasi antara kostum pengantar makanan dengan nafsu makan anak. Menurutnya, daya tarik utama bagi siswa seharusnya terletak pada cita rasa dan kualitas menu yang disajikan, bukan pada penampilan petugas pengirimnya.
“Memang ada kaitan? Mungkin memang anak-anak surprise melihat ada Power Rangers, tapi itu tidak akan membuat mereka serta merta mau makan, jika menunya tidak membuat mereka berselera,” ujar Irma saat dihubungi, Kamis (18/12).
Pentingnya Edukasi dan Selera
Legislator dari Fraksi Partai NasDem tersebut menekankan bahwa tantangan terbesar dalam program MBG adalah membiasakan siswa mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur-mayur. Ia menilai selera makan anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh di rumah dan inovasi pengolahan menu di sekolah.
“Tapi kalau di rumah tidak diajarkan makan sayuran biar didatangkan Power Rangers tetap saja mereka enggak akan makan sayur, karena itu selera yang sulit diubah jika tidak ditelateni orangtuanya. Saya sih lebih mengusulkan untuk sayuran agar anak-anak mau mengkonsumsi, ya dibuat menu yang menarik dengan rasa yang membuat mereka tertarik,” jelas Irma.
Usulan Gimmick BGN
Kritik ini merupakan respons atas pernyataan Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, yang mengusulkan penggunaan kostum Power Rangers sebagai strategi meningkatkan antusiasme siswa di satuan pelayanan gizi. BGN berencana menggunakan sosok pahlawan tersebut sebagai sarana "negosiasi" agar siswa mau menyantap sayuran.
“Kami berikan pengemudi itu kostum Power Rangers, jadi antusiasme mereka itu makin tinggi. Bilang ke siswa, besok saya akan bawa Power Rangers ke sini lagi, kalau pada mau makan sayur. Besok tak (saya) bawakan jajan, sekali-sekali bawakan burger atau apa, gitu, tetapi dengan catatan makan sayur,” kata Nanik sebelumnya.
Meski BGN berharap langkah ini menciptakan suasana menyenangkan, parlemen mengingatkan agar anggaran dan fokus program lebih diarahkan pada pemenuhan gizi yang berkelanjutan serta edukasi gaya hidup sehat bagi orang tua dan siswa. (Faj/P-2)


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5359625/original/049637500_1758683783-Arti-Kemenangan-Perdana-Persita-Menurut-Pablo-Ganet-1757848403.jpeg)

