JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kuliner di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, yang kiosnya dirusak dan dibakar oleh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (11/12/2025) lalu, kini menerima ancaman dari kelompok yang sama.
“Iya saya diancam, lewat media sosial. Ada juga yang secara personal,” kata pedagang Henny Maria saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (18/12/2025).
Henny menjelaskan ancaman itu muncul setelah ia mengungkapkan kesedihannya melihat kiosnya yang baru direnovasi hangus dibakar kepada media.
Ia menyebut ada oknum yang memanfaatkan video wawancaranya, memotong sebagian pernyataan, lalu mengunggahnya kembali, sehingga memicu kemarahan suatu kelompok.
Baca juga: Malam Mencekam di Kalibata: Tenda, Kios, Mobil Dibakar Usai 2 Matel Tewas
Lewat siaran langsung di akun TikTok-nya, Henny menyampaikan permintaan maaf atas kalimat yang ia sampaikan kepada media dan meminta agar berita tentang dirinya diturunkan.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=kerusuhan kalibata, kalibata kebakaran, kios kuliner di kalibata dibakar, kios kuliber kalibata dirusak&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xOC8yMTA5MDA1MS9wZWRhZ2FuZy1rdWxpbmVyLWRpLWthbGliYXRhLXRlcmltYS1hbmNhbWFuLXVzYWktdW5na2FwLWtlc2VkaWhhbi1raW9z&q=Pedagang Kuliner di Kalibata Terima Ancaman Usai Ungkap Kesedihan Kios Dibakar OTK§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `“Atas pernyataan saya yang mungkin kurang tepat atau kurang berkenan, saya berusaha klarifikasi saya juga mohon maaf kalau dianggap lancang atas segala statement yang itu spontanitas,” kata Henny dalam siaran langsungnya pada Selasa (17/12/2025) dini hari.
Henny menambahkan, ia diintimidasi dengan ujaran kebencian dan ancaman. Orang tak dikenal menyebutkan bahwa Henny berlebihan karena hanya kehilangan kios, bukan nyawa.
“Pokoknya ujaran kebencian, ancaman-ancaman. Kayak, ‘Lu jangan bikin panas. Lu tuh cuma kehilangan warung, bukan kepala,’” jelas Henny.
Baca juga: Pelaku Pembakaran Kios Kuliner di Kalibata Sudah Teridentifikasi, Bakal Segera Ditangkap
Selain itu, Henny menerima berbagai bentuk teror, mulai dari telepon masuk dari nomor tak dikenal hingga diteriakkan orang saat melintas di Jalan Raya Kalibata.
Beberapa orang menggunakan modus ingin membantu Henny, lalu meminta pertemuan di suatu tempat.
Atas ancaman dan intimidasi yang diterima, Henny mempertimbangkan untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.
Namun, ia ingin melihat apakah intimidasi menurun setelah ia buka suara di salah satu saluran televisi.
“Nanti bikin. Kita lihat dulu satu dua hari ini, entah akan ke mana opininya. Tapi sekarang minta perlindungan dari pihak kepolisian aja,” kata Henny.
Baca juga: Menghitung Realita Hidup Pekerja Jakarta dengan UMP Rp 5 Juta per Bulan
Menanggapi hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menyatakan pihaknya akan menyelidiki klaim tersebut bersamaan dengan penyelidikan terhadap pelaku pembakaran.
“Jadi nanti akan kami dalami yang terkait ini, apakah yang bersangkutan ada tekanan, intervensi, intimidasi, kami akan dalami,” kata Budi saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis.





