Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menyerahkan bantuan senilai Rp37,95 miliar bagi penyintas bencana banjir dan tanah longsor di Aceh melalui kolaborasi Kemenag, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan lembaga zakat lainnya.
Penyerahan bantuan dilakukan setibanya Menteri Agama Nasaruddin Umar di Aceh, Kamis. Bantuan tersebut merupakan bagian dari program Kemenag Peduli yang telah dijalankan sejak fase awal tanggap darurat bencana.
“Sejak awal bencana, jajaran Kementerian Agama sudah bergerak bersama relawan dan mitra zakat. Hari ini kami melanjutkan dan menguatkan ikhtiar tersebut,” ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta.
Menurut Menag, bantuan difokuskan untuk mendukung pemulihan fasilitas dan satuan kerja Kementerian Agama yang terdampak, antara lain Kantor Urusan Agama (KUA), madrasah, dayah, dan masjid di sejumlah wilayah Aceh.
“Ini bagian dari tahapan bantuan yang kami siapkan. Programnya tidak berhenti di sini,” katanya.
Adapun beberapa bantuan yang dibawa antara lain, genset, pakaian, selimut, perlengkapan shalat, sembako, mesin penyulingan air bersih, dan sebagainya.
Baca juga: Menag salurkan bantuan kemanusiaan hingga daging Dam di Aceh
Selain bantuan tanggap darurat, Menag menegaskan bahwa pemerintah juga menyiapkan langkah lanjutan untuk pemulihan jangka menengah dan panjang.
“Untuk tahun depan, kami sudah menyiapkan program khusus, terutama untuk rehabilitasi sarana keagamaan dan pendidikan,” ujarnya.
Ketua Umum Baznas Noor Achmad menjelaskan penyaluran bantuan kepada pengungsi dilakukan atas arahan langsung Menteri Agama. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar yang mendesak bagi masyarakat terdampak, seperti sarung, alat shalat, serta perlengkapan lainnya.
Menurutnya, Baznas saat ini mengoperasikan sekitar 50 posko di berbagai wilayah Aceh untuk mendukung distribusi bantuan.
“Untuk memenuhi kebutuhan di lapangan, kami bahkan melakukan pengadaan logistik hingga ke Medan,” ujarnya.
Dalam rangkaian kunjungannya, Menteri Agama dijadwalkan meninjau sejumlah posko bantuan di satuan kerja Kementerian Agama yang berada di Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, dan Aceh Tamiang.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan tepat sasaran sekaligus memetakan kebutuhan lanjutan para penyintas.
Sebelumnya, Kementerian Agama bersama relawan dan lembaga filantropi telah melakukan pemetaan distribusi bantuan sejak awal bencana, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, sarana ibadah, pendidikan keagamaan, serta dukungan pemulihan sosial masyarakat.
Baca juga: Kapolri minta Polri tetap hadir untuk masyarakat di tengah bencana
Baca juga: Wamen UMKM serahkan bantuan sembako ke warga terdampak banjir Sasak
Baca juga: NU ajak masyarakat terlibat aktif aksi solidaritas bencana Sumatra
Penyerahan bantuan dilakukan setibanya Menteri Agama Nasaruddin Umar di Aceh, Kamis. Bantuan tersebut merupakan bagian dari program Kemenag Peduli yang telah dijalankan sejak fase awal tanggap darurat bencana.
“Sejak awal bencana, jajaran Kementerian Agama sudah bergerak bersama relawan dan mitra zakat. Hari ini kami melanjutkan dan menguatkan ikhtiar tersebut,” ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta.
Menurut Menag, bantuan difokuskan untuk mendukung pemulihan fasilitas dan satuan kerja Kementerian Agama yang terdampak, antara lain Kantor Urusan Agama (KUA), madrasah, dayah, dan masjid di sejumlah wilayah Aceh.
“Ini bagian dari tahapan bantuan yang kami siapkan. Programnya tidak berhenti di sini,” katanya.
Adapun beberapa bantuan yang dibawa antara lain, genset, pakaian, selimut, perlengkapan shalat, sembako, mesin penyulingan air bersih, dan sebagainya.
Baca juga: Menag salurkan bantuan kemanusiaan hingga daging Dam di Aceh
Selain bantuan tanggap darurat, Menag menegaskan bahwa pemerintah juga menyiapkan langkah lanjutan untuk pemulihan jangka menengah dan panjang.
“Untuk tahun depan, kami sudah menyiapkan program khusus, terutama untuk rehabilitasi sarana keagamaan dan pendidikan,” ujarnya.
Ketua Umum Baznas Noor Achmad menjelaskan penyaluran bantuan kepada pengungsi dilakukan atas arahan langsung Menteri Agama. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar yang mendesak bagi masyarakat terdampak, seperti sarung, alat shalat, serta perlengkapan lainnya.
Menurutnya, Baznas saat ini mengoperasikan sekitar 50 posko di berbagai wilayah Aceh untuk mendukung distribusi bantuan.
“Untuk memenuhi kebutuhan di lapangan, kami bahkan melakukan pengadaan logistik hingga ke Medan,” ujarnya.
Dalam rangkaian kunjungannya, Menteri Agama dijadwalkan meninjau sejumlah posko bantuan di satuan kerja Kementerian Agama yang berada di Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, dan Aceh Tamiang.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan tepat sasaran sekaligus memetakan kebutuhan lanjutan para penyintas.
Sebelumnya, Kementerian Agama bersama relawan dan lembaga filantropi telah melakukan pemetaan distribusi bantuan sejak awal bencana, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, sarana ibadah, pendidikan keagamaan, serta dukungan pemulihan sosial masyarakat.
Baca juga: Kapolri minta Polri tetap hadir untuk masyarakat di tengah bencana
Baca juga: Wamen UMKM serahkan bantuan sembako ke warga terdampak banjir Sasak
Baca juga: NU ajak masyarakat terlibat aktif aksi solidaritas bencana Sumatra





