PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menjalin kolaborasi strategis dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bedah rumah. Program yang mengusung tema "Rumah Bersih, Keuangan Bersih" ini tidak hanya fokus pada perbaikan fisik hunian, tetapi juga penguatan literasi keuangan masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, program ini menyasar 15 rumah keluarga berpenghasilan rendah yang tersebar di tiga wilayah, yakni Jakarta, Bekasi, dan Cianjur. Langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap visi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya target penyediaan tiga juta unit rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan program tersebut sejalan dengan peringatan 23 tahun rezim Anti Pencucian Uang, Pencegahan Pendanaan Terorisme, serta Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal di Indonesia. Selama lebih dari dua dekade, PPATK bersama pemangku kepentingan dinilai konsisten menjaga integritas sistem keuangan nasional.
Bagi BTN, semangat tersebut selaras dengan peran perseroan sebagai bank pembiayaan perumahan nasional. BTN, kata Nixon, tidak hanya berkomitmen memperluas akses kepemilikan rumah, tetapi juga memastikan proses pembangunan berjalan dengan tata kelola yang baik, transparan, dan berintegritas. Ia menegaskan rumah merupakan fondasi utama kehidupan yang layak, sehat, dan bermartabat. Karena itu, kolaborasi dengan PPATK dipandang penting agar pembangunan perumahan berjalan seiring dengan penguatan integritas keuangan.
"Kita gandeng PPATK sekaligus mau sosialisasi mengenai keuangan ke masyarakat bawah karena mereka sering menjadi objek judi online. Dampaknya sangat terasa, termasuk bagi perbankan yang mengalami banyak kendala akibat fenomena ini," ujar Nixon dalam acara peresmian tersebut.
BTN mencatat bahwa transaksi keuangan ilegal seperti judi online, investasi bodong, dan praktik pencucian uang, berdampak langsung pada daya beli dan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kewajiban finansial, termasuk cicilan perumahan. Sebagai bank yang berfokus pada perumahan rakyat, BTN merasa bertanggung jawab untuk melindungi nasabahnya dari risiko finansial tersebut.
Baca juga: Tanggap Darurat, Siaga Membangun Dapur Umum di Pidie Jaya
Ketua PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan integritas seseorang bermula dari rumah. Interaksi dalam keluarga, termasuk pola hidup dan pendidikan anak, menurutnya menjadi dasar terbentuknya pribadi yang berintegritas. Karena itu, PPATK memandang penting menghadirkan hunian yang bersih, nyaman, dan layak. Rumah yang tertata dinilai tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga berdampak pada pengelolaan keuangan keluarga.
Ivan menambahkan komitmen PPATK menjaga integritas tidak hanya dilakukan melalui pengawasan transaksi keuangan, tetapi juga lewat aksi nyata di tengah masyarakat. Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelamatkan setiap uang rakyat, PPATK turut menjalankan program pembangunan rumah yang dananya berasal dari sumbangan gaji pegawai.
"Ini bentuk nyata apa yang diarahkan Bapak Presiden. Program ini akan terus kita lakukan untuk menyiarkan secara simbolis pentingnya integritas keuangan di tingkat rumah tangga," ungkap pihak PPATK.
Melalui tema 'Rumah Bersih, Keuangan Bersih', kedua lembaga berharap masyarakat tidak hanya memiliki hunian yang aman, sehat, dan nyaman secara fisik, tetapi juga memiliki ketahanan ekonomi dari ancaman kejahatan finansial yang kian marak.



