Jakarta, tvOnenews.com - Kekalahan menyakitkan dari Vietnam U22 pada final sepak bola putra SEA Games 2025 tak hanya mengejutkan publik Thailand, tetapi juga meninggalkan kekecewaan mendalam bagi para pemangku kepentingan sepak bola Negeri Gajah Putih.
Laga final yang digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, Rabu (18/12) malam, berlangsung dramatis. Tim U22 Thailand yang tampil di hadapan pendukung sendiri sempat berada di atas angin setelah unggul 2-0 pada babak pertama.
Namun, keunggulan tersebut gagal dipertahankan hingga akhir laga.
Vietnam U22 menunjukkan ketangguhan mental dan semangat juang tinggi untuk bangkit di babak kedua. Gol demi gol berhasil mereka ciptakan hingga memaksa pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.
Di fase tersebut, Vietnam memastikan kemenangan 3-2 dan berhak atas medali emas SEA Games ke-33.
Hasil ini menjadi pukulan telak bagi Thailand. Selain gagal meraih medali emas sepak bola putra SEA Games ke-17 dalam sejarah mereka, kekalahan tersebut juga memperpanjang paceklik gelar emas selama delapan tahun, sejak terakhir kali berjaya pada SEA Games 2017 di Malaysia.
Kekalahan di kandang sendiri pun semakin terasa menyakitkan, mengingat Stadion Rajamangala selama ini dikenal sebagai benteng kuat Thailand.
Media Thailand, Thairath, melaporkan suasana muram usai pertandingan. Para pemain Thailand meninggalkan lapangan dengan raut wajah kecewa, sementara Presiden Federasi Sepak Bola Thailand (FAT), Nualphan Lamsam atau yang akrab disapa Ibu Pang, sempat menemui awak media.
Dalam kesempatan singkat tersebut, Madam Pang hanya mengucapkan dua kata, “patah hati” atau “hancur.” Tanpa pernyataan panjang, ungkapan itu dianggap cukup mewakili perasaan kekecewaan yang tengah melanda sepak bola Thailand.
Menurut laporan media setempat, Madam Pang menolak memberikan wawancara resmi seusai laga. Ia memilih menunda komentar hingga seluruh rangkaian SEA Games 2025 rampung, terutama karena Thailand masih akan menjalani laga futsal putra melawan Indonesia pada Kamis (19/12) malam di Stadion Nonthaburi.
Kekalahan dari Vietnam di final SEA Games 2025 ini dipandang sebagai alarm serius bagi sepak bola Thailand. Sepanjang tahun 2025, baik di level tim nasional senior maupun kelompok usia U22, Thailand kerap menuai hasil kurang memuaskan saat berhadapan dengan Vietnam.




