JAKARTA, KOMPAS.TV - Meski tarif listrik per kilowatt hour (kWh) tidak berubah, tagihan listrik pelanggan bisa naik atau turun setiap bulan. Fluktuasi ini umumnya dipengaruhi pola pemakaian dan faktor teknis di rumah maupun tempat usaha.
Penggunaan peralatan listrik berdaya besar dalam waktu lama, perubahan kebiasaan harian, hingga daya terpasang menjadi penyebab utama perbedaan tagihan.
Berikut faktor yang memengaruhi besarnya tagihan listrik meski tarif per kWh tetap.
Baca Juga: Tarif Listrik Desember 2025 Tak Ada Kenaikan, Subsidi bagi Rumah Tangga Miskin Berlanjut
Faktor yang Memengaruhi Tagihan Listrik1. Konsumsi Daya dan Jenis Peralatan
Setiap perangkat listrik memiliki konsumsi daya berbeda. AC 1 PK, misalnya, dapat mengonsumsi 800–900 watt per jam, jauh lebih besar dibandingkan lampu LED 10 watt. Peralatan seperti pemanas air, kulkas besar, dan mesin cuci juga berkontribusi signifikan.
“Semakin besar daya peralatan dan semakin lama digunakan, konsumsi listrik akan meningkat sehingga berdampak pada tagihan,” demikian dikutip dari laman resmi PLN, Kamis (18/12/2025).
2. Kebiasaan Pemakaian Sehari-hari
Lebih sering berada di rumah saat liburan atau cuaca panas membuat penggunaan listrik meningkat. Pengaturan suhu AC terlalu rendah, seperti 18–20 derajat Celsius, juga menaikkan konsumsi energi.
“Penggunaan AC bersuhu rendah dalam waktu lama menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya konsumsi listrik rumah tangga,” tulis PLN.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :
- tarif listrik
- meteran listrik
- kwh listrik
- daya listrik
- pemakaian listrik
- listrik pln





