Jakarta, tvOnenews.com – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge, emiten yang terafiliasi dengan Hashim S. Djojohadikusumo—adik Presiden Prabowo Subianto—bersiap melakukan ekspansi besar-besaran untuk menopang pertumbuhan bisnis ke depan. Langkah agresif ini membuat prospek saham WIFI dinilai semakin menarik, dengan potensi cuan yang signifikan bagi investor.
Surge resmi memasuki babak baru pengembangan bisnis setelah memperoleh spektrum 5G Fixed Wireless Access (FWA) di Region 1. Perseroan telah memulai tahap pemasaran sejak November 2025 dan menargetkan peluncuran layanan secara komersial pada Januari 2026.Melalui layanan FWA 5G ini, WIFI membidik pasar internet berkecepatan tinggi dengan sasaran 5 juta pelanggan sepanjang 2026. Menariknya, antusiasme pasar sudah terlihat sejak awal, dengan jumlah pra-registrasi yang tercatat mencapai sekitar 900 ribu calon pelanggan.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia menilai ekspansi ini akan menjadi motor utama pertumbuhan kinerja Surge dalam beberapa tahun ke depan. Dalam riset yang dirilis Kamis (18/12/2025), Samuel memproyeksikan kontribusi signifikan dari layanan FWA 5G terhadap kinerja keuangan perseroan.
“Kami memperkirakan FWA 5G akan berkontribusi Rp904 miliar terhadap EBITDA dan Rp356 miliar terhadap laba bersih WIFI pada 2026,” tulis analis Samuel Sekuritas Indonesia, Jonathan Guyadi dan Jason Sebastian.
Selain FWA, WIFI juga menggenjot ekspansi bisnis fixed broadband melalui layanan fiber to the home (FTTH). Perseroan menargetkan pembangunan hingga 5 juta homepass dengan 3 juta koneksi aktif, atau sekitar 60 persen tingkat adopsi.
Untuk mendukung target tersebut, Surge akan menambah jaringan backbone sepanjang 2.000 kilometer di wilayah Sumatra mulai kuartal I-2026. Ekspansi infrastruktur ini dinilai krusial untuk memperluas jangkauan layanan sekaligus menjaga kualitas koneksi.
Bisnis FTTH sendiri telah menjadi tulang punggung kinerja Surge sepanjang 2025. Pada kuartal III-2025, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp501 miliar, melonjak 77,9 persen secara kuartalan dan 155,9 persen secara tahunan.
Lonjakan kinerja tersebut didorong oleh penambahan sekitar 400 ribu pelanggan baru layanan Starlite. Dengan tambahan itu, total pelanggan WIFI hingga September 2025 mencapai 800 ribu pelanggan, dengan jumlah homepass sebanyak 1,5 juta.
Capaian tersebut turut mendongkrak pendapatan kumulatif sembilan bulan 2025 menjadi Rp1 triliun, atau tumbuh 101 persen secara tahunan. Angka ini setara dengan 74,4 persen dari estimasi setahun penuh yang telah direvisi Samuel Sekuritas dan 61,8 persen dari konsensus pasar.



